AUMBerita

UMS Siapkan Strategi Khusus Gaet Mahasiswa Muslim Thailand, Tiga Langkah Jitu Sudah Disusun

PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terus berupaya memperluas jaringan internasional dengan menjaring mahasiswa asing. Kali ini, fokus UMS tertuju pada mahasiswa muslim asal Thailand Selatan yang ingin melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Indonesia.

Kasubdit Pengembangan Kemitraan Akademik dan Mobilitas Direktorat Reputasi, Kemitraan, dan Urusan Internasional UMS, Hepy Adityarini, membeberkan tiga strategi utama. Strategi itu meliputi partisipasi dalam pameran perguruan tinggi, kunjungan ke sekolah menengah atas yang potensial, serta pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) di Thailand.

“Pameran perguruan tinggi ini bekerja sama dengan Konsulat Republik Indonesia di Provinsi Songkhla, Thailand. Biasanya ada satu event besar di Prince Songkla University, tempat perguruan tinggi dari seluruh dunia menggelar exhibition,” ujar Hepy, Jumat (12/9).

Selain mengikuti pameran, UMS juga aktif menyambangi sekolah-sekolah di Thailand. Tujuannya untuk memperkenalkan program beasiswa yang tersedia bagi pelajar SMA setempat. Salah satu program yang rutin ditawarkan adalah International Priority Scholarships (IPS).

Menurut Hepy, strategi ini tidak hanya ditujukan untuk menarik minat pelajar, tetapi juga merangkul alumni UMS yang kini berkarier di Negeri Gajah Putih. “Alumni dapat menjadi duta yang memperkenalkan UMS kepada masyarakat Thailand,” ujarnya.

Sementara itu, UMS juga merancang KKN di Thailand atas permintaan Yayasan Lukmanulhakeem Foundation dan Muhammadiyah Association Thailand. Hepy menuturkan permintaan ini muncul saat kedua lembaga tersebut berkunjung ke Gedung Induk Siti Walidah UMS pada Senin, 8 September 2025.

Baca juga, Abdul Fattah Santoso: Muhammadiyah Muallaf Learning Center Punya Tugas Penting Menjaga Keimanan

“Mereka menyampaikan kalau mereka sangat membutuhkan pelajaran bahasa Inggris. Jadi akan lebih bermanfaat jika ada mahasiswa UMS yang bisa dikirim selama satu semester untuk mengajar di sana,” ungkapnya.

Dua lembaga itu, lanjut Hepy, bersedia memfasilitasi kebutuhan akomodasi dan logistik mahasiswa UMS yang mengikuti KKN. Bahkan, mereka mengusulkan penggunaan visa khusus karena kegiatan KKN diperkirakan berlangsung hingga satu semester.

“Semoga ini bisa terwujud. Karena kalau meninggalkan satu semester, paling tidak harus ada pengakuan setara 20 SKS,” tambahnya.

Hepy kemudian menjelaskan bahwa umat Islam di Thailand mendominasi lima provinsi di selatan negara itu, yakni Pattani, Songkhla, Narathiwat, Satun, dan Yala. Kondisi ini mendorong Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk membuka peluang pendidikan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) bagi pelajar muslim Thailand.

Menurut Hepy, kerja sama antara Muhammadiyah dengan pemerintah Thailand Selatan telah dirintis sejak 2008 hingga 2010 melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Southern Border Provinces Administrative Centre (SBPAC). PTMA kemudian diberi mandat untuk merealisasikan komitmen tersebut.

“Harapannya, kerja sama yang sudah terjalin dapat meningkatkan jumlah mahasiswa Thailand yang menempuh studi di Indonesia. Muhammadiyah sudah siap memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa asing,” jelasnya.

Hepy menegaskan bahwa Muhammadiyah melalui PP Muhammadiyah akan terus memfasilitasi beasiswa untuk pelajar muslim Thailand yang ingin belajar di perguruan tinggi Muhammadiyah. “PP Muhammadiyah akan memfasilitasi mahasiswa muslim Thailand dengan beasiswa di PTMA,” tegasnya.

Kontributor : Gede
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE