UMS Raih Finalis Kompetisi Jembatan Indonesia 2025, Tim Vistana CUBE Usung Inovasi Smart Bridge

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencatat prestasi nasional. Tim Vistana dari komunitas Civil Engineering Bridge UMS (CUBE) berhasil melaju sebagai finalis Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2025 pada kategori Jembatan Model Pelengkung.
Kompetisi tahunan bergengsi ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional–Kemendikti Saintek dan diikuti oleh mahasiswa teknik sipil dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tim Vistana UMS terdiri dari Wahyu Habi Bullah dan Farid Arifa Purnayudha, mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2022.
KJI menantang peserta untuk merancang dan membangun model jembatan yang inovatif, efisien, kuat, serta ramah lingkungan. Penilaian meliputi kekuatan struktur, ketahanan beban, pemanfaatan material, estetika, dan aspek konstruksi.
“KJI bukan sekadar lomba merancang jembatan, tetapi ruang belajar yang menuntut kami berpikir kritis dan bekerja layaknya engineer di proyek nyata,” ujar Wahyu Habi Bullah, Kamis (11/12).
Dalam pengembangannya, Tim Vistana mengusung konsep smart bridge dengan penerapan sensor Structural Health Monitoring System (SHMS). Desain jembatan menggunakan kurva parabola orde dua untuk meminimalkan momen lentur, serta memanfaatkan material ramah lingkungan.
Dengan bobot hanya 26,9 kilogram, model jembatan ini mampu menahan beban uji dengan lendutan aman sebesar 2,5 milimeter, sehingga dinilai unggul dalam aspek efisiensi dan kekuatan struktur.
Struktur kerja tim dibagi menjadi dua bagian. Tim inti bertanggung jawab pada perancangan dan pembangunan jembatan, sementara tim pendukung membantu persiapan material, arsitektur model, administrasi, hingga keselamatan kerja selama kompetisi.

Selama persiapan, Tim Vistana mendapatkan bimbingan dari Ir. Abdul Rochman, M.T., serta dukungan pembina CUBE UMS, H. Muh Ujianto, S.T., M.T. Dosen-dosen Teknik Sipil UMS juga memberikan pendampingan khusus untuk persiapan presentasi final.
Persiapan proposal dimulai sejak Juli hingga 14 Agustus 2025. Tim dinyatakan lolos sebagai finalis pada 4 September, lalu melanjutkan tahap produksi dan pengujian model hingga November.
Final KJI 2025 berlangsung pada 12–17 November di Universitas Negeri Yogyakarta, dengan malam penganugerahan digelar pada 16 November. Seluruh proses perakitan dan pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil UMS selama dua bulan.
Wahyu menuturkan bahwa dukungan penuh dari program studi, fakultas, universitas, serta DKPTI menjadi faktor penting keberhasilan tim, termasuk dalam hal pendanaan dan fasilitas laboratorium.
“Sudah hampir 20 tahun UMS belum lolos ke final kategori ini. Itu yang memotivasi kami untuk bekerja lebih keras dan menerapkan ilmu teknik sipil secara maksimal,” ungkapnya.
Menutup wawancara, Wahyu mengajak calon mahasiswa untuk bergabung dengan Teknik Sipil UMS.
“Fasilitas lengkap, dukungan kompetisi, dan komunitas seperti CUBE UMS memberi ruang bagi mahasiswa untuk belajar sekaligus berkarya nyata. Mari bangun infrastruktur masa depan Indonesia bersama UMS,” pungkasnya.
Kontributor: Yusuf/Humas
Editor: Al-Afasy



