
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui Fakultas Teknik kembali menggelar rapat koordinasi rutin Program Revitalisasi Satuan Pendidikan SMP Jawa Tengah-1. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Gedung H Lantai 4 pada Selasa (21/10) ini menjadi ajang evaluasi sekaligus persiapan jelang monitoring dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada awal November mendatang.
Program revitalisasi ini merupakan hasil kerja sama antara Kemendikdasmen, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, dengan UMS sebagai tim pelaksana serta pemantau kegiatan. Dalam rapat tersebut hadir pimpinan Fakultas Teknik, tim pemantau, serta para fasilitator dari berbagai region di Jawa Tengah.
Ketua Tim Pelaksana, Nurhasan, menyampaikan laporan perkembangan kegiatan sekaligus menegaskan pentingnya komunikasi lintas pihak agar program berjalan optimal. Ia mengakui, dalam pelaksanaan di lapangan, sejumlah hambatan masih ditemui. Namun, koordinasi yang baik menjadi kunci agar seluruh kegiatan dapat terselesaikan sesuai rencana.
“Dalam perjalanan banyak kendala dan masalah yang muncul. Jika ada anggaran tersisa, perlu dibicarakan bersama kepala sekolah dan pelaksana program supaya dana bisa terserap dengan baik,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa koordinasi lintas sektor harus terus dijaga demi mendukung tujuan revitalisasi satuan pendidikan.
Dekan Fakultas Teknik UMS, Mochamad Solikin, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata kontribusi UMS terhadap peningkatan mutu pendidikan dasar di Jawa Tengah. Menurutnya, UMS tidak hanya berperan sebagai pelaksana, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat kesiapan sekolah menghadapi tantangan pendidikan masa kini.
Baca juga, Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H
“Program ini didesain untuk mendampingi sekolah-sekolah agar siap menghadapi tantangan pendidikan modern. Kalau di batch pertama belum banyak sekolah terlibat, di batch kedua ini kami melihat kemajuan luar biasa dengan partisipasi yang semakin luas,” tuturnya.
Solikin juga mendorong agar pelaksanaan program tidak berhenti di tingkat universitas saja. Ia menekankan perlunya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, agar dampaknya lebih terasa di masyarakat. “Kita harus melibatkan mitra, terutama pemerintah daerah, supaya hasilnya benar-benar berdampak nyata,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Indrawati selaku tim pemantau melaporkan berbagai progres kegiatan, mulai dari kunjungan lapangan, laporan periodik, hingga identifikasi kendala teknis. Ia mengungkapkan masih ada beberapa hambatan seperti desain prototipe yang belum sesuai, permintaan dari pihak sekolah di luar anggaran, dan penyerapan dana yang belum optimal.
“Selama pelaksanaan program memang ada hambatan, tetapi kami tetap optimistis. UMS akan terus berupaya menyukseskan program revitalisasi ini melalui sinergi yang berkelanjutan,” ucapnya.
Indrawati menambahkan bahwa rapat koordinasi rutin menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mendukung kebijakan pemerintah di bidang pendidikan. Melalui langkah konkret tersebut, UMS berharap mampu membangun sistem pendidikan yang adaptif, berkelanjutan, dan berdaya saing.
“Harapannya, program ini memberi dampak nyata bagi dunia pendidikan. Fasilitas yang baik tentu mendukung proses belajar-mengajar. Karena itu, UMS akan terus berkomitmen menjalankan program ini agar manfaatnya benar-benar dirasakan para pelajar,” pungkasnya.
Kontributor : Adi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha