PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencetak gebrakan. Kali ini, UMS menjalin kerja sama strategis dengan PT Mats Internasional Indonesia (MII), perusahaan logistik berskala internasional, untuk membuka peluang magang bagi mahasiswa di berbagai sektor industri global.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan pada ajang The 10th Indonesia’s Official Tri-Service Defence Aerospace, Maritime and Security Event yang digelar di JIExpo Kemayoran Jakarta, pada 11–14 Juni 2025. Kerja sama ini dinilai menjadi langkah nyata UMS dalam menyambungkan dunia pendidikan dengan industri secara langsung.
Wakil Rektor V UMS, Supriyono, menyatakan bahwa kerja sama ini bukan sekadar memberikan tempat magang, tetapi merupakan strategi besar dalam mengintegrasikan kebutuhan dunia kerja ke dalam kurikulum kampus.
“Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas lulusan. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi langsung mempraktikkan keilmuannya di industri global,” tegas Supriyono saat ditemui Rabu (11/6).
Supriyono menambahkan, keterlibatan perusahaan sekelas PT MII akan memberikan warna baru dalam penyusunan kurikulum. Kampus, katanya, perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan riil pasar kerja agar lulusan lebih mudah terserap industri.
PT MII sendiri dikenal sebagai perusahaan logistik internasional yang berdiri sejak 1990. Perusahaan ini melayani pengiriman impor dan ekspor melalui jalur udara, laut, dan darat. Layanannya mencakup berbagai sektor: mulai dari industri penerbangan, pemerintahan, farmasi dan alat kesehatan, makanan dan minuman, teknologi, hingga energi terbarukan.
Baca juga, Berita Resmi Muhammadiyah Nomor 05/2022-2027/Zulkaidah 1446 H/Mei 2025 M
Director PT MII, Sriyono B. Soebianto, menyatakan bahwa pihaknya melihat potensi besar dari UMS sebagai mitra strategis.
“Reputasi UMS secara nasional maupun internasional sudah tidak diragukan. Ini menjadi kerja sama pertama kami dengan perguruan tinggi di Jawa Tengah,” ungkap Sriyono.
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dirancang bersama PT MII juga tidak dilakukan secara sembarangan. Sistem pembinaan mahasiswa disusun dengan pendekatan profesional dan terukur.
Berikut adalah beberapa skema yang ditawarkan dalam program magang tersebut:
- Performance System berbasis metode Objective & Key Result (OKR) dengan evaluasi rutin melalui sprint review;
- Performance Review menggunakan feedback 360° antara mentor dan mentee, serta sistem leaderboard untuk mengukur capaian;
- Development Program berupa kelas pengembangan keterampilan sesuai minat masing-masing mahasiswa;
- Performance Report berupa rapor penilaian performa yang diberikan secara berkala.
Program ini diyakini dapat mencetak mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan dunia kerja internasional.
Supriyono berharap, kerja sama dengan PT MII menjadi model ideal sinergi antara kampus dan industri. Ia mengajak lebih banyak pelaku dunia usaha untuk membangun ekosistem pembelajaran yang aplikatif dan berkelanjutan.
“Kami ingin mahasiswa UMS punya keunggulan kompetitif. Bukan hanya siap kerja, tapi juga siap bersaing di tingkat global,” ujarnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
