PWMJATENG.COM, Surakarta – Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar workshop bertajuk “Peningkatan Kualitas Proposal Riset Pendanaan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM)” di Ruang Meeting Lt.2 Edutorium K.H. Ahmad Dahlan UMS, Senin (8/7). Kegiatan ini menggandeng Forum Komunikasi (FORKOM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi (LPPM PT) Jawa Tengah.
Ketua FORKOM LPPM PT Jawa Tengah, Suwarno Widodo, menyampaikan terima kasih kepada UMS atas ketersediaannya sebagai tuan rumah dan narasumber dalam forum tersebut. “UMS ini gudangnya profesor, jadi kami selalu merepoti sumber daya yang ada di UMS dan Universitas Muhammadiyah pada umumnya,” ujar Suwarno.
Suwarno menjelaskan bahwa kegiatan FORKOM LPPM PT Jawa Tengah ini telah diadakan lima kali di UMS. “Kami merasa terbantu karena sebelumnya kami dari perguruan tinggi kecil merasa minder jika berhadapan dengan perguruan tinggi besar seperti UMS. Tapi setelah bergabung dalam FORKOM, kami menjadi percaya diri untuk belajar di perguruan tinggi yang sudah unggul,” lanjutnya.
Rektor UMS, Sofyan Anif, menekankan pentingnya membangun kultur riset yang kuat di kalangan dosen. “Materi pembelajaran harus ditunjang dengan data riset sehingga ilmu yang diberikan kepada mahasiswa tidak hanya konseptual, tetapi juga didasarkan pada data,” kata Rektor UMS.
Baca juga, Hijrahnya Nabi Muhammad Adalah Momentum Kebangkitan Umat
Workshop tersebut menghadirkan dua materi utama: “Pengelolaan Riset Pendanaan DRTPM di UMS” oleh Ambarwati, dan “Kiat Menyusun Proposal Lolos Pendanaan Riset DRTPM” oleh Muji Setiyo.
Ambarwati memberikan tips tentang pentingnya kenyamanan bagi peneliti. “Peneliti adalah aset terbesar kita, oleh karena itu peneliti harus diberikan kenyamanan dan selalu diingatkan untuk tidak melewatkan kesempatan menyusun proposal,” tutur Ambarwati, penemu bakteri Streptomises yang dapat menghasilkan antibiotik.
Muji Setiyo memberikan tips agar proposal riset dapat lolos pendanaan. “Pada jurnal internasional, paragraf pertama harus langsung membahas perumusan masalah. Tunjukkan bahwa ada kegaduhan ilmiah di paragraf pertama supaya tajam,” tegas Profesor muda itu.
Kegiatan workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proposal riset dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah, sehingga dapat bersaing untuk mendapatkan pendanaan dari DRTPM. Dengan keterlibatan UMS sebagai tuan rumah dan narasumber, diharapkan semakin banyak peneliti dari perguruan tinggi kecil yang termotivasi untuk mengembangkan riset mereka.
Kontributor : Yusuf
Editor : M Taufiq Ulinuha