AUMBerita

UMS Gelar Webinar, Ungkap Strategi Jitu Wujudkan Indonesia Makmur!

PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar Kajian Webinar Series #48 bertajuk “Strategi Mewujudkan Indonesia Berkemakmuran” pada Rabu (5/3). Acara ini diadakan melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube Masjid Hj. Sudalmiyah Rais UMS. Sebanyak 676 peserta yang terdiri atas dosen dan tenaga kependidikan UMS turut berpartisipasi.

Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, hadir sebagai narasumber dengan Bambang Sukoco sebagai moderator. Webinar ini membahas strategi membangun bangsa yang makmur berdasarkan prinsip keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam paparannya, Bachtiar menekankan bahwa cita-cita nasional yang telah dicanangkan sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 harus terus diwujudkan. Menurutnya, kemerdekaan bukan sekadar terbebas dari penjajahan, tetapi juga bertujuan menciptakan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Ia mengutip alinea keempat UUD 1945 yang merinci tujuan negara, seperti melindungi rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mewujudkan kesejahteraan umum.

Bachtiar juga menyoroti Pasal 33 UUD 1945 yang menegaskan bahwa perekonomian nasional harus berlandaskan asas kekeluargaan. Ia menekankan bahwa cabang produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dikuasai negara dan sumber daya alam harus digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.

Dalam diskusi tersebut, Bachtiar menyoroti berbagai tantangan yang menghambat kemakmuran bangsa, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, keterbatasan akses pendidikan, serta maraknya praktik korupsi.

“Semua elemen bangsa harus turut serta dalam menyelesaikan persoalan ini,” tegasnya.

Salah satu isu utama yang disorotinya adalah ketimpangan akses pendidikan. Menurut Bachtiar, pemerintah belum mampu menyediakan layanan pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat.

Baca juga, Subhanal Malikil Quddus: Zikir Setelah Salat Witir, Berikut Penjelasannya!

“Bayangkan jika Muhammadiyah tidak membangun lebih dari lima ribu sekolah dasar dan menengah serta lebih dari 160 perguruan tinggi di dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa peran perguruan tinggi seperti UMS sangat signifikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Setiap tahunnya, UMS menampung hingga delapan ribu mahasiswa baru, yang menunjukkan kontribusi nyata Muhammadiyah dalam dunia pendidikan.

“Pemerataan pendidikan saja tidak cukup, mutu pendidikan juga harus menjadi prioritas,” tambahnya.

Bachtiar juga mengangkat paradoks yang terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah ironi antara demokrasi dan kemakmuran, di mana kebebasan politik yang ada belum sepenuhnya mampu membawa kesejahteraan bagi rakyat. Ia juga menyinggung kondisi sumber daya alam yang melimpah, tetapi masih banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan.

“Kemakmuran yang ideal bukanlah kondisi serba berlebihan, melainkan kecukupan dan keseimbangan,” kata Bachtiar sambil mengutip pemikiran Ibnu Khaldun tentang siklus peradaban yang meliputi kelahiran, pertumbuhan, kemakmuran, kemunduran, dan kehancuran.

Menurutnya, kemakmuran yang dicita-citakan harus mencakup aspek jasmani dan rohani, material dan spiritual. Konsep “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur” menjadi gambaran ideal bagi Indonesia, yaitu negeri yang aman, damai, dan makmur serta diridai oleh Allah SWT.

Untuk mencapai kemakmuran, Bachtiar memaparkan beberapa strategi utama, di antaranya membangun karakter dan mentalitas bangsa, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta memastikan pemerataan pembangunan di berbagai sektor. Selain itu, kebijakan afirmatif bagi masyarakat kecil, desa, dan daerah tertinggal (3T) juga perlu diterapkan. Pemerataan infrastruktur dan akses terhadap teknologi informasi menjadi faktor penting dalam menunjang kesejahteraan nasional.

Dengan strategi-strategi tersebut, Bachtiar optimistis bahwa Indonesia dapat mencapai kemakmuran yang berkeadilan. Ia menegaskan bahwa seluruh elemen bangsa, termasuk organisasi seperti Muhammadiyah, memiliki peran penting dalam mewujudkan cita-cita nasional.

“Kemakmuran bukan sekadar impian, tetapi harus diperjuangkan bersama,” pungkasnya.

Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE