PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mencatatkan sejarah sebagai perguruan tinggi pertama di Jawa Tengah yang meraih akreditasi Unggul. Prestasi ini disampaikan oleh Rektor UMS, Sofyan Anif, dalam kanal YouTube Inspirasi Untuk Bangsa pada Selasa (16/7).
Kanal YouTube Inspirasi Untuk Bangsa sendiri bertujuan mendokumentasikan perguruan tinggi di Indonesia yang terakreditasi unggul melalui wawancara yang dipandu oleh Bambang Sadono. Tayangan ini diharapkan bisa memberikan inspirasi, motivasi, dan edukasi.
Rektor UMS, Sofyan Anif, menceritakan dinamika perjalanannya dalam memimpin UMS hingga mencapai puncak prestasi dengan akreditasi unggul. “Saat saya menjadi Rektor UMS pada tahun 2017, kami belum terakreditasi unggul,” ungkap Sofyan. Namun, sebagai asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), ia mampu mempelajari kelemahan hasil akreditasi UMS.
“Kami pelajari berdasarkan keilmuan BAN-PT, ternyata ada 32 poin yang bisa diajukan banding,” jelas Sofyan. Setelah pengajuan banding disetujui oleh teman-teman asesor, BAN-PT menerima 28 dari 32 poin yang diajukan, dan UMS masuk kategori “A”.
Setelah menyandang Akreditasi A hingga tahun 2019, peraturan baru mengonversi nilai “A” menjadi “Unggul”. “Alhamdulillah, UMS lolos konversi karena persyaratan SDM, produktivitas jurnal, pembelajaran, dan pendidikan dosen telah terpenuhi,” ujar Sofyan.
Baca juga, Telah Terbit! Download Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H
UMS menjadi perguruan tinggi pertama di Jawa Tengah yang mendapatkan predikat unggul. “Kami mendapatkan penghargaan dari Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) saat transisi menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI),” tegasnya.
Sejak awal, visi UMS adalah menjadi pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang islami dan memberikan arah perubahan dunia. Untuk mencapai visi tersebut, Sofyan menetapkan empat transformasi: bidang akademik, SDM, digital, dan kerjasama internasional.
Dalam bidang akademik, UMS memperkuat lembaga penjaminan mutu di bawah rektor, menambah SDM, dan membuat gugus penjaminan mutu. “Alhamdulillah, 82 persen program studi kami sudah menyandang predikat unggul,” kata Sofyan.
UMS membentuk Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) serta pusat-pusat studi di bawahnya, sehingga hampir semua program studi memiliki pusat studi. Untuk mewujudkan karakter islami, UMS memiliki Catur Dharma yang meliputi pengajaran, penelitian, pengabdian, serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Kegiatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di UMS mencakup kajian rutin Selasa pagi secara daring, kajian qiyamul-lail setiap malam Jumat, kajian bulanan, serta Baitul Arqam tahunan bagi dosen, pimpinan, dan tenaga pendidik. “Kegiatan ini dinilai kelulusannya sebagai dasar kenaikan pangkat,” pungkas Sofyan.
Kontributor : Yusuf
Editor : M Taufiq Ulinuha