UMP Terjunkan Tim Psikososial untuk Pulihkan Trauma Korban Banjir Sumatera Utara
PWMJATENG.COM, PURWOKERTO — Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui Tim Psikososial Fakultas Psikologi kembali menunjukkan komitmennya dalam aksi kemanusiaan. Enam mahasiswa terlatih diberangkatkan untuk membantu pemulihan psikologis penyintas banjir di Sumatera Utara. Mereka bergabung dalam misi kemanusiaan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pusat.
Wakil Dekan III Fakultas Psikologi UMP, Gisella Arnis Grafiyana, S.Psi., M.A., menjelaskan bahwa pendampingan psikososial merupakan aspek penting dalam penanganan bencana, melengkapi bantuan fisik dan logistik yang selama ini lebih dominan.
“Tim psikososial ini adalah mahasiswa yang sudah terlatih melalui diklat dan kami yakini dapat bekerja secara profesional di lapangan. Mereka akan memberikan Psychological First Aid (PFA) kepada para penyintas,” ungkapnya.
Enam relawan—terdiri dari tiga mahasiswa putra dan tiga putri—akan memberikan pendampingan intensif kepada kelompok rentan, seperti:
- anak-anak yang tidak dapat bersekolah akibat bencana,
- remaja yang mengalami hambatan komunikasi,
- serta lansia yang terdampak secara emosional.
Pendekatan psikososial diharapkan dapat mengurangi tekanan mental yang dialami para korban, sekaligus memulihkan rasa aman pascabencana.
Wakil Rektor III UMP, Drs. Ikhsan Mujahid, M.Si., menegaskan bahwa misi kemanusiaan ini merupakan bagian dari strategi kampus dalam memperkuat karakter dan kepedulian mahasiswa.
“UMP tidak hanya ingin berprestasi dalam akademik. Kita ingin mahasiswa memiliki kepekaan sosial, mampu saling tolong-menolong, dan terjun langsung membantu masyarakat,” tegasnya.
Beliau menambahkan bahwa melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memberikan bantuan psikologis kepada penyintas, tetapi juga mengembangkan soft skills penting untuk masa depan mereka.
Drs. Ikhsan Mujahid berharap keterlibatan mahasiswa dalam misi kemanusiaan ini dapat memberikan ketenangan bagi warga terdampak serta membantu mempercepat pemulihan psikologis mereka.
“Semangat kemanusiaan ini diharapkan mampu meringankan beban para korban bencana,” pungkasnya.
Kontributor: Rhn/Chy
Editor: Al-Afasy
