PWMJATENG.COM, Kudus – Masyarakat di Kecamatan Bae Kudus mendapatkan pelatihan tentang peningkatan status gizi balita. Warga yang tergabung dalam Nasyiatul Aisyiyah tersebut juga mendapatkan pelatihan wirausaha dari olahan bahan pangan lokal.
Kegiatan tersebut digagas oleh LPPM UMKU (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat). Tim dosen yang diketuai Indanah, M.Kep. Ns., Sp.Kep.An. memanfaatkan pangan olahan lokal yang ada di masyarakat setempat untuk meningkatkan gizi balita.
Dari olahan pangan lokal tersebut kemudian diarahkan agar dapat dimanfaatkan dalam kegiatan bisnis.
“Balita merupakan masa penting pertumbuhan anak, asupan zat gizi melalui makanan dan hidup sehat pada periode ini akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan di masa yang akan datang” ujar Indanah, M.Kep.Ns.,Sp.Kep.An. yang juga sebagai Dekan Fakultas Kesehatan UMKU, Kamis (31/8/23).
Ia juga menambahkan, saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM), salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia adalah pendek (stunting) dan kurus (wasting) pada balita serta masalah anemia dan kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil. Masalah kekurangan gizi pada ibu hamil tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan kekurangan gizi pada balita.
Baca juga, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah: Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat
Permasalahan gizi disebabkan oleh penyebab langsung seperti asupan makanan yang tidak adekuat dan penyakit infeksi dan penyebab tidak langsung seperti masih tingginya kemiskinan, rendahnya sanitasi lingkungan, ketersediaan pangan yang kurang, pola asuh yang kurang baik, dan pelayanan kesehatan yang belum optimal.
“Bahan pangan lokal di sekitar Kecamatan Bae diantaranya beras, jagung, singkong, pisang dan lain-lain dapat disajikan sebagai MP ASI dengan memperhatikan standar dan kriteria makanan pendamping ASI, Komposisi gizi, tekstur, cara pengolahan dan bahan tambahan perlu diperhatikan sesuai dengan usia balita agar tidak menimbulkan permasalahan ketika dikonsumsi,” tambah Shinta Dwi Kurnia, S.Si., M.Si. yang turut hadir dalam penyuluhan.
Agustina Eka H, S.E., M.Acc yang juga memberikan materi, menekankan pemanfaatan bahan makanan lokal untuk kegiatan bisnis. Ia berkata, “Selain dimanfaatkan sebagai MP-ASI, bahan pangan lokal juga dapat digunakan sebagai produk dalam berwirausaha, bahan pangan lokal seperti singkong, jagung, gembili, dll dapat diolah dan dikemas secara modern sehingga dapat didistribusikan secara luas dan menambah nilai ekonomis dari bahan tersebut serta dapat meningkatkan perekonomian keluarga.”
Kegiatan ini merupkan bagian dari bentuk pengabdian kepada masyarakat dari dosen Universitas Muhammadiyah Kudus .
Adapun tim yang terjun di lapangan ialah Indanah, M.Kep. Ns.Sp.Kep. An, Agustina Eka H, S.E., M.Acc, M Nur Salim, S.E.Sy., M.E dan. Shinta Dwi Kurnia, S.Si., M.Si. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, terlebih bagi ibu yang memiliki balita.
Editor : M Taufiq Ulinuha