Uji Publik Calon Wali Kota Surakarta: Pemuda Muhammadiyah Tunjukkan Komitmen terhadap Demokrasi
PWMJATENG.COM, Surakarta – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Surakarta berhasil menggelar uji publik Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta untuk periode 2025-2030. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Mohammad Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Senin, 14 Oktober 2024, dan menghadirkan dua paslon dalam sesi berbeda.
Ketua Panitia, Moh. Indra Bangsawan, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menunjukkan peran Pemuda Muhammadiyah dalam politik kebangsaan melalui forum edukatif. “Kami berharap forum ini dapat membantu masyarakat dalam menentukan pilihan berdasarkan apa yang ditawarkan para paslon,” katanya. Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud nyata peran pemuda yang bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat.
Indra juga menambahkan bahwa pemisahan sesi uji publik antara paslon 1 dan paslon 2 bertujuan agar waktu dan konsentrasi setiap paslon dapat dioptimalkan dalam menjawab pertanyaan dari panelis. Hal ini memungkinkan hadirin mendengarkan paparan secara utuh tanpa adanya gangguan dari sesi tanya jawab yang saling tumpang tindih. “Setiap paslon diberikan kebebasan untuk menyampaikan gagasan mereka demi membangun Kota Surakarta,” jelasnya.
Sesi pertama uji publik dilaksanakan dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Paslon 1, Teguh Prasetyo dan Bambang Nugroho (Gage), hadir dalam sesi tersebut, dan dihadiri oleh para Guru Besar UMS sebagai panelis. Para panelis menanyakan pandangan paslon terkait isu demokrasi, pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan. Aidul Fitriaciada Azhari menanyakan tentang demokrasi dan pemerintah daerah, sementara M. Farid Wajdi menanyakan pemberdayaan ekonomi lokal. Rektor UMS, Sofyan Anif, menanyakan tentang pendidikan inklusif, dan Kusen membahas kebudayaan.
Baca juga, Tujuan Hidup Manusia dalam Kehidupan
Dalam sesi ini, paslon nomor urut 1, Teguh Prasetyo dan Bambang Nugroho, menyampaikan orasi visi misi mereka. Teguh berkomitmen untuk menjadikan Solo sebagai kota yang maju, nyaman, sejahtera, dan berbudaya jika terpilih dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 27 November mendatang. “Pendidikan adalah kunci masa depan Kota Surakarta yang lebih baik. Kota Surakarta dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan yang cukup maju,” ungkapnya.
Sesi kedua uji publik, yang menghadirkan pasangan calon nomor urut 2, Respati Ardi dan Astrid Widayani, dilaksanakan dari pukul 19.30 hingga 22.00 WIB. Dalam sesi ini, panelis Aidul Fitriaciada Azhari kembali menanyakan tentang demokrasi, sementara Khafid Sirotuddin membahas pemberdayaan ekonomi lokal. Pertanyaan tentang pendidikan inklusif diajukan oleh Sabar Narimo, dan Kusen kembali membahas kebudayaan.
Ketika diberikan kesempatan untuk memaparkan visi dan misi, Respati Ardi memperkenalkan program PASTI yang merupakan akronim dari nama mereka. Program tersebut mencakup Pasti Sehat, Pasti Pintar, Pasti Kerja, Pasti Muda, dan Pasti Mendunia. “Terkait pendidikan, kami akan menghapus zonasi dan memberlakukan kembali NEM. Sekolah harus menciptakan kompetisi agar menghasilkan generasi yang cerdas dan berkualitas,” ujarnya.
Respati Ardi memberikan apresiasi atas gelaran uji publik yang diadakan oleh Pemuda Muhammadiyah. Menurutnya, ia mendapatkan masukan yang berharga dari keluarga besar Muhammadiyah untuk menyampaikan pesan-pesan yang ada demi menciptakan kebijakan yang baik. “Saya merasa sangat senang dan mendapatkan insight luar biasa hari ini. Harapan dari keluarga besar Muhammadiyah akan kami wujudkan demi kebermanfaatan bagi masyarakat Kota Surakarta,” tutupnya.
Kontributor : Aryanto
Editor : M Taufiq Ulinuha