PWMJATENG.COM, Semarang – Alumni Al Azhar Mesir, Ustaz Abdul Somad Batubara (UAS), mengungkapkan keinginannya untuk semakin banyak lahir pejuang dakwah yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Hal ini disampaikan dalam ceramahnya di Masjid Raya At Taqwa Muhammadiyah Jawa Tengah yang terletak di kompleks Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).
Di hadapan seribuan jamaah yang memadati masjid dan sekitarnya, UAS menyampaikan bahwa pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam memperkuat dakwah Islam. “Tentu agar lebih banyak lagi pejuang dakwah yang menyebarkan pemahaman mengenai Islam sebagai rahmat bagi semesta alam,” ujarnya, disambut antusias oleh hadirin. UAS berharap, dengan semakin banyaknya sarjana yang terlibat dalam dakwah, ajaran Islam dapat lebih luas dipahami dan diterima.
Sebagai seorang doktor dari Universitas Islam Omdurman Sudan, UAS menjelaskan bahwa Islam membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi umat manusia. Hal ini, menurutnya, dapat diwujudkan dengan peran aktif lulusan perguruan tinggi dalam berbagai bidang ilmu, termasuk kedokteran, teknik, pendidikan, hingga budaya. “Islam menghargai dan memberikan perlindungan kepada semua, termasuk perempuan. Itu adalah salah satu bentuk keberkahan yang diajarkan oleh agama,” tuturnya.
UAS juga menceritakan sebuah kisah menarik mengenai seorang perempuan Muslim yang menuntut ilmu di dunia Barat. Meskipun sering dipandang sebelah mata karena pakaian tertutupnya yang dianggap ketinggalan zaman, perempuan tersebut dengan sabar menjelaskan prinsip ajaran Islam yang mengajarkan cara berpakaian yang sopan. “Ibarat kata, kita dihadapkan pada dua pilihan, membeli makanan atau minuman yang terbuka di pinggir jalan yang terpapar debu, atau yang tertutup rapat dalam kemasan bersih dan terhindar dari kotoran,” papar UAS, yang mencoba menggambarkan betapa Islam memuliakan perempuan.
Baca juga, Kolaborasi Pemuda Negarawan untuk Indonesia Maju
Di sisi lain, UAS tidak lupa mengingatkan pentingnya kontribusi ulama dan kiai, terutama dari organisasi Muhammadiyah, dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, para tokoh Muhammadiyah memiliki andil besar dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berjuang untuk kemerdekaan. “Muhammadiyah hadir untuk mengusir penjajahan, mengatasi kebodohan agama, dan menyebarkan pengetahuan yang bermanfaat untuk bangsa,” ujar UAS.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa prinsip ajaran Islam adalah tentang perdamaian. Islam sangat menentang penjajahan dan perbudakan, serta berusaha menciptakan kesejahteraan untuk seluruh umat manusia. Dalam konteks kemerdekaan Indonesia, UAS menyatakan bahwa Milad ke-112 Muhammadiyah menjadi momen penting untuk mendorong kemajuan bangsa. “Kami berharap Indonesia semakin makmur dan rakyatnya sejahtera,” tambahnya.
Menurut UAS, Muhammadiyah juga berperan aktif dalam mendorong umat untuk memenuhi kewajiban agama, seperti membayar zakat, wakaf, infak, dan sedekah. Prinsip Islam yang ditegakkan dalam Muhammadiyah adalah kesejahteraan tidak boleh hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi harus merata untuk seluruh rakyat. “Kemakmuran harus dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat dengan cara yang baik dan sesuai ajaran agama,” pungkasnya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha