Totalitas Itu Penting dalam Bermuhammadiyah
Oleh Hendra Apriyadi,M.Pd
STIKes Muhammadiyah Tegal
AKTIF di Persyarikatan Muhammadiyah itu harus total. Dibutuhkan tenaga dan pikiran, yang harus disiapkan dan dikorbankan. Malam ini saya belajar dari Ir. H. Muanas, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal.
Demi suksesnya acara launching STIKes Muhammadiyah Tegal Prodi S1 Farmasi, saya diajari banyak hal dari totalitas. Bekerja dan belajar ikhlas dari Muhammadiyah. Kata Pak Muanas, kalau ingin sukses harus totalitas dan semangat. Apapun harus diniatkan karena Allah SWT.
Saat membuat konsep untuk acara launching Perguruan Tinggi Muhammadiyah baru di Kab Tegal ini, semua perlengkapan harus sudah siap, seperti brosur,formulir pendaftaran dan administrasi lainnya. Alhamdulillah, di sela-sela aktifitasnya, Mas Zamhoni, Bagian IT dan Desain STIKes Muhammadiyah Tegal dengan cepat dan tanggap membuat konsep. Berbagi tugas saling mengoreksi. Masih banyak yang harus diselesaikan. Perjalanan ini belum berakhir, masih banyak tugas yang harus diselesaikan, kata Pak Muanas.
Saya menaati amanah ini dengan bismillah. Saya masih ingat, saat awal akan mulai membuat dokumen STIKes Muhammadiyah Tegal. Awalnya adalah amanah Musda, pangkah rekomendasi agar Muhammadiyah Tegal harus memiliki Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Kemudian, amanah ini digerakkan oleh Pak Muanas selaku penanggung jawab, untuk mempersiapkan dokumen dan pembentukan Tim Pendirian Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Niat dan tekad, bismillah, dibentuklah Tim Pendirian Perguruan Tinggi Muhammadiyah Kab Tegal.
Tepat pada hari Jumat, di tahun 2016. pada waktu itu saya dijadikan sekretaris eksekutif bagian arsip dan dokumentasi, dibantu Mas Banu. Ir. Muanas sebagai Ketua Tim Pendirian, dan Nurohman, M.Si. sebagai Sekretaris Tim. Ada Mas Helmi, Mas Ma’mun, Tim Pembuat Dokumen.
Masa awal-awal pendirian memang repot, butuh tenaga penuh untuk membuat konsep. Mulai dari pembuatan proposal pendirian, juga beberapa dokumen yang menurutku sangat sulit karena harus melakukan proses editing yang cukup melelahkan. Saya sempat beberapa kali pingsan karena kecapaian dan vertigo sering kumat. Tapi, ini adalah sebuah amanah yang harus diselesaikan untuk mewujudkan amanah Musda.
Awal penyusunan dokumen itu dilaksanakan di Cotel Indah Bumijawa. Hadir dalam kesempatan itu Pak Muanas, Mas Nurohman, Hendra Apriyadi, Mas Ma’mun, Mas Helmi dan Mas Banu. Mulai bekerja pukul 17.00 dan selesai pukul 09.00 siang hari berikutnya. Sangat melahkan. Saya masih ingat, tepat pukul 23.00 kondisi saya drop, vertigo kumat. Harus istirahat sejenak. Alhamdullah, dokumen yang sangat tebal selesai, akan dipresentasikan oleh Timp Pendirian PTM di Kemenristek Dikti Jakarta.
Setelah dibawa ke Jakarta, ternyata masih banyak kekurangannya. Dokumen harus dibawa pulang lagi untuk dilakukan perbaikan dokumen dan penambahan kekurangan. Alhamdulillah, dibantu Bu Yulia, Mas Fahri, dan Mas Haris yang super dengan kopi pahitnya, penyempurnaan dokumen kami kerjakan. Beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Jateng banyak membantu, Diantaranya STIKes Muhammadiyah Gombong, Kebumen.Universitas Muhammadiyah Semarang,Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta,STIKes Muhammadiyah Pekajangan.UHAMKA
Proses yang tidak mudah membutuhkan totalitas dan etos ikhlas untuk meraih kemenangan. Lakukanlah yang lebih. Kita pasti pernah mendengar pepatah, “jangan lakukan setengah-setengah, jika tidak ingin mendapatkan hasil setengah”.
Dalam sebuah pencapaian, dibutuhkan totalitas dalam mengupayakannya. Rasa cinta terhadap sesuatu hal akan membuat kita untuk bekerja terus melakukannya. Ketertarikan terhadap suatu hal bukan hanya dilakukan untuk jangka waktu tertentu tanpa ada kelanjutannya. Akhirnya, terbentuklah suatu kebiasaan yang dilakukan berulang kali dan kontinyu.
Kontinuitas sangat dibutuhkan untuk mencapai totalitas dalam suatu hal. Tentunya kita akan sangat senang jika melakukan hal yang kita senangi. Satu hal yang diinginkan manusia dalam hidup adalah kesenangan. Kecenderungan inilah yang akan menjadikan seseorang untuk terus melakukan sesuatu sesuai dengan kesenangannya.
Setelah berproses selama sekitar 3 tahun, upaya pendirian STIkes Muhammadiyah Tegal Prodi S1 Farmasi, akhirnya mendapatkan legalitas pada tanggal 1 Oktober 2018 melalui SK Kemeristekdikti Nomor 760/KPT/1/2018, berada dibawah koordinasi Kopertis Wilayah VI. Adanya SK ini menjadi kado terindah bagi warga Muhammadiyah Kab Tegal di tahun 2018 ini.
Impian dan cita-cita yang menjadi harapan Persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Tegal untuk memiliki sebuah Perguruan Tinggi insya Allah akan segera terwujud. Dengan hadirnya STIkes Muhammadiyah ini diharapkan bisa membawa arah kemajuan bagi bangsa dan negara, terutama dalam menghasilkan sumber daya manusia yang lebih unggul di bidang kesehatan, khususnya tenaga ahli bidang farmasi,ungkap H. Arief Azman, S.E. selaku Ketua PDM Kab Tegal.
Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kerja keras dari segenap tim pendiri, jajaran PDM, PCM, PRM dan ortom serta warga dan simpatisan Muhammadiyah di Kab Tegal khususnya, yang telah berkontribusi besar dalam proses ini. Terutama Tim Pendiri yang tak kenal lelah, siang malam bekerja untuk mewujudkan program ini, dengan menikmati setiap proses tahapan yang harus dilewati, tambahnya.
Namun demikian, jalan masih panjang, kami terus mengajak kepada semua pihak, terutama jajaran pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah, untuk tidak kenal lelah mengabdi dan berjuang di semua level sesuai dengan kemampuannya, untuk terus berkontribusi dalam memajukan ummat dan bangsa sesuai dengan cita cita Muhammadiyah, yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Catatan Hendra Apriyadi. 3 Oktober 2018, 01:07.