Tingkatkan Kualitas Pendidik – Tenaga Kependidikan, Muhammadiyah Kota Pekalongan Gelar Baitul Arqom
PEKALONGAN – Guna meningkatkan kualitas sumberdaya manusia bagi pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan amal usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekalongan menggelar Baitul Arqam selama 2 hari, (23-24/8) di Agrowisata Pagilaran, Kabupaten Batang.
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Pekalongan, H. Suparto, menandaskan pihaknya akan menggelar kegiatan sejenis untuk seluruh jenjang lembaga pendidikan di bawah koordinasi majelis yang dipimpinnya. Untuk gelombang pertama, peserta Baitul Arqom adalah guru dan karyawan SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang, SD Muhammadiyah 01 Kuripan Kidul, SD Muhammadiyah 02 Bendan, SD Muhammadiyah 02 Noyoontaan, SD Muhammadiyah Kramatsari dan SD ‘Aisyiyah Qurrota A’yun. Untuk gelombang kedua, yang akan dijadwalkan pertengahan September mendatang di tempat yang sama, adalah guru dan karyawan di lingkungan SMP dan SMA Muhammadiyah Kota Pekalongan. “Kita akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM guru dan karyawan di lembaga pendidikan Muhammadiyah. Hal ini dikarenakan persaingan sekolah di Kota Pekalongan termasuk ketat. Apalagi beberapa lembaga pendidikan di luar kota membuka sekolah di Kota Pekalongan, baik untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah maupun untuk jenjang perguruan tinggi,” ujar Suparto.
Suparto menjelaskan Baitul Arqam merupakan pelatihan yang sudah menjadi tradisi di lingkungan Muhammadiyah untuk menggembleng semangat kader dan mereka yang bekerja, mengabdi dan berkiprah di dalam persyarikatan. Orang-orang yang bekerja di lingkungan Muhammadiyah bukanlah orang yang mencari nafkah semata-mata, namun terdapat semangat untuk menghidupkan organisasi serta menerjemahkan kesalehan sosial sebagai bagian dari kesalehan individu.
Suparto mengaku pihaknya telah berkomunikasi dengan Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah sebagai narasumber maupun konten pelatihan. Hal tersebut dimaksudkan agar ada kesinambungan antara program kaderisasi di tingkat wilayah (provinsi) dengan kaderisasi di tingkat daerah (kabupaten/kota). “Kita semua berharap agar guru dan karyawan di lingkungan sekolah Muhammadiyah mempunyai tiga keunggulan sekaligus dibandingkan dengan yang lainnya, yakni unggul secara ritual, moral dan sosial, sehingga mereka bisa menjadi “sang pencerah” di lingkungannya masing-masing,” pungkasnya. (Tubagus MS/editor: Fakhrudin)