
PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan penyuluhan bertajuk Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam dan Pentingnya Program Komunitas Empati di Aula Kiroati, Sekolah Lukmanulhakeem, Moeang Yala District, Provinsi Yala, Thailand.
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara UMS dan Muhammadiyah Association of Thailand untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental bagi siswa dan tenaga pendidik di wilayah tersebut. Tim pengabdian terdiri atas dosen Pendidikan Akuntansi dan Psikologi UMS, yakni Surya Jatmika, Moch. Chairil Asmawan, dan Fiska Puspa Arinda. Selain itu, Hanifah Tria Intan Jelita, mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi UMS, turut serta dalam pelaksanaan kegiatan ini.
“Dalam penyuluhan ini, kami memperkenalkan program Komunitas Empati sebagai strategi membangun kepedulian sosial di lingkungan sekolah. Konsep ini mendorong siswa dan guru untuk saling mendukung dalam menghadapi tantangan psikologis serta membangun iklim belajar yang lebih harmonis dan inklusif,” ujar Surya Jatmika, Minggu (2/3).
Kegiatan ini dirancang dengan pendekatan interaktif. Selain penyampaian materi, peserta mengikuti sesi diskusi dan tanya jawab untuk berbagi pengalaman serta mendapatkan solusi dari para ahli. Sesi ini mendapat respons positif dari para peserta.
Baca juga, Kesabaran sebagai Kunci Keberkahan di Bulan Ramadan
Salah satu momen menarik dalam penyuluhan ini adalah penyisipan lagu Obat Hati sebagai pengingat spiritual dalam menjaga kesehatan mental. Lagu tersebut dipilih karena mengandung pesan mendalam tentang ketenangan batin, keikhlasan, dan ketergantungan kepada Allah dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.

Sebanyak 30 peserta, terdiri atas guru dan siswa Sekolah Lukmanulhakeem, mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Materi penyuluhan disampaikan oleh Surya Jatmika yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental dalam perspektif Islam. Ia menjelaskan bahwa Islam sangat memperhatikan kesejahteraan jiwa, termasuk dalam menghadapi tekanan hidup, kecemasan, dan stres.
“Menjaga kesehatan mental bisa dilakukan dengan memperkuat hubungan spiritual, membangun lingkungan yang mendukung, serta menerapkan program berbasis empati dalam komunitas pendidikan,” jelas Surya.
Haji Umar, salah satu guru peserta penyuluhan, mengungkapkan kesannya terhadap kegiatan ini.
“Materinya sangat bermanfaat dan membuka wawasan kami tentang pentingnya kesehatan mental dalam Islam. Kami berharap ada pelatihan lanjutan yang lebih mendalam agar kami dapat mengimplementasikan program ini di sekolah,” ujarnya.
Penyuluhan yang digelar pada Senin (24/2) ini diharapkan menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, khususnya bagi siswa dan tenaga pendidik di Thailand.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha