Tiga PCA di Jepara Gelar Baitul Arqam, Umi Kulsum: Dakwah Harus Berkelanjutan

PWMJATENG.COM, Jepara – Terik matahari yang menyengat tidak menyurutkan langkah ibu-ibu ‘Aisyiyah dari Pantura Jawa Tengah untuk menghadiri Baitul Arqam (BA) bersama. Kegiatan ini digelar di SMK Muhammadiyah Keling, Desa Kelet, Kecamatan Keling, selama dua hari pada Sabtu–Ahad, 20–21 September 2025, bertepatan dengan 28–29 Rabiul Awal 1447 H.
Peserta berasal dari tiga Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA), yaitu PCA Donorojo, PCA Keling, dan PCA Kembang. Sebanyak 75 peserta hadir dengan semangat, meskipun mayoritas adalah ibu-ibu yang telah berusia lanjut. Antusiasme mereka terlihat jelas dari keaktifan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan tanpa melewatkan satu pun materi.
Acara resmi dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Jepara, Umi Kulsum. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa dakwah harus terus berjalan.
“Dakwah jangan berhenti, dakwah harus berkelanjutan. Kegiatan Baitul Arqam tidak boleh berhenti di sini, tetapi berlanjut di tahun-tahun mendatang. Dengan Baitul Arqam diharapkan integritas para kader makin meningkat dalam menegakkan dakwah ‘Aisyiyah,” ujar Umi Kulsum di hadapan peserta.
Baitul Arqam kali ini mengusung tema Meningkatkan Integritas Kader dalam Menegakkan Dakwah ‘Aisyiyah. Terdapat enam materi unggulan yang diberikan kepada peserta, yakni Risalah Perempuan Berkemajuan, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Ideologi Muhammadiyah, Masalah Lima, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, serta Kepemimpinan Digital ‘Aisyiyah.
Baca juga, Memaknai Maulid: Mengayuh di Antara Dua Karang (Bagian Pertama)
Materi disampaikan secara menarik oleh para pemateri andal, antara lain ustaz Sukahar, ustaz Rohmad, serta empat tokoh ‘Aisyiyah dari PDA Jepara yaitu Liscorini, Nasyiatul Aisyiyah, Endang Puji Rahayu, dan Elok Faiqoh. Gaya penyampaian para narasumber beragam, mulai dari penuh humor, serius, hingga santai, sehingga membuat peserta tetap fokus dan tidak merasa bosan.
Salah satu peserta menuturkan bahwa metode para pemateri memberi kesan mendalam. Setiap peserta yang mengajukan pertanyaan kepada narasumber tidak hanya mendapat jawaban, tetapi juga berkesempatan memperoleh door prize dari sponsor. Hal ini menambah semarak suasana kegiatan.

Selain mendengarkan materi, peserta juga diajak untuk mempraktikkan dakwah melalui kultum. Ada kultum spontan yang dilaksanakan setelah salat fardu, dan ada pula kultum dengan tema yang ditentukan panitia.
Kegiatan ini semakin lengkap dengan presentasi kelompok mengenai ayat-ayat Al-Qur’an pilihan yang berkaitan dengan dakwah ‘Aisyiyah. Praktik tersebut menjadi bagian penting agar kader mampu mengamalkan ilmu yang diperoleh secara nyata di masyarakat.
Tidak hanya penguatan rohani, kegiatan juga menekankan kebugaran jasmani. Pada Ahad pagi, peserta mengikuti senam ‘Aisyiyah Bahagia yang difasilitasi Lembaga Budaya Seni dan Olahraga (LBSO). Gerakan senam ini diiringi musik yang ceria sehingga membuat suasana penuh semangat.
Kontributor : Wurry Srie
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha