PWMJATENG.COM, Karanganyar – SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar memasuki hari ketiga Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan penuh semangat dan antusiasme. Kemarin, Rabu (24/7/24) para siswa kedatangan tamu inspiratif dari Forum Anak Karanganyar (Forakra) yang datang untuk mengedukasi dan mengajak siswa-siswi menjadi pelopor anti perundungan.
Forakra memberikan materi edukatif tentang berbagai jenis perundungan, baik verbal maupun nonverbal. Mereka menjelaskan bahwa perundungan sering kali terjadi tanpa disadari oleh para pelaku. “Siswa harus mengenali berbagai bentuk perundungan dan memahami dampak negatif yang ditimbulkan,” ujar salah satu perwakilan Forakra.
Para siswa dengan seksama memperhatikan setiap tahapan materi yang disampaikan. Tidak hanya materi, sesi ini juga diisi dengan permainan interaktif yang menambah antusiasme siswa. Mereka dengan aktif mengikuti game yang dirancang untuk memperkuat pemahaman tentang bahaya perundungan dan cara menghindarinya.
Baca juga, KH. Tafsir: Pada Saatnya Nanti, KHGT Akan Diterima Seluruh Umat Islam
Sebagai puncak acara, siswa-siswi SMP Muhammadiyah Darul Arqom menandatangani pernyataan komitmen untuk mewujudkan sekolah yang bebas dari perundungan. Penandatanganan ini menjadi simbol bahwa mereka berkomitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua.
Selain sesi edukasi dari Forakra, para siswa juga mengikuti tes numerasi yang dipandu oleh bapak ibu guru. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dasar numerasi siswa setelah libur panjang.
Salah satu siswa mengungkapkan rasa senangnya terhadap kegiatan MPLS ini. “Kegiatan MPLS selama tiga hari ini sangat menyenangkan dan bermanfaat. Saya belajar banyak hal baru dan merasa lebih siap menghadapi tahun ajaran baru,” ujar seorang siswa dengan antusias.
Kehadiran Forakra di SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar memberikan dampak positif bagi para siswa. Edukasi tentang antiperundungan diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih kondusif dan harmonis. Melalui penandatanganan komitmen, para siswa menunjukkan tekad mereka untuk menjadi agen perubahan dalam memerangi perundungan di sekolah.
Editor : M Taufiq Ulinuha