PWMJATENG.COM, Surakarta – Tiga guru dari Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Solo (SDMuh1) Jawa Tengah berhasil lolos Seleksi Calon Guru Penggerak Angkatan XI. Kabar gembira ini diungkapkan dalam acara Lokakarya Orientasi yang digelar di SMA Negeri 5 Surakarta pada Minggu (30/6/2024).
Para guru yang berhasil lolos adalah Dyah Ayu Ratnaningsih, Rusmawardah, dan Ivaningsih.
Kepala Sekolah, Sri Sayekti , melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Dwi Jatmiko, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini, “Selamat kepada Bu Ayu, Bu Rusma, dan Bu Iva. Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) ini memberikan harapan besar bagi pengembangan profesi guru melalui pelatihan dan pendampingan yang fokus pada kepemimpinan pembelajaran serta menghadapi tantangan sebagai pendorong kemajuan diri.”
Jatmiko menekankan pentingnya Pendidikan Guru Penggerak dalam membantu guru menghadapi berbagai hambatan belajar siswa sebagai peluang untuk meningkatkan kapabilitas mereka. “Setiap anak memiliki potensi dan gaya belajar yang unik,” ungkapnya.
Menurut Sekretaris Komite Sekolah Penggerak, guru penggerak memiliki keyakinan yang tinggi dan ketahanan yang kuat dalam menghadapi tantangan. Mereka memusatkan pembelajaran pada siswa dan berkontribusi dalam transformasi ekosistem pendidikan yang progresif.
Baca juga, Mengapa Paham Salafi Mudah Masuk di Muhammadiyah?
“Para calon guru penggerak memahami secara mendalam ekosistem belajar dalam program ini,” tambahnya.
Anggota Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta, yakin bahwa kehadiran banyak guru penggerak akan meningkatkan kesadaran kolaborasi dan komunikasi di sekolah, serta mendorong inovasi untuk menciptakan profil pelajar Pancasila yang diharapkan.
“Profil pelajar Pancasila meliputi iman, takwa, kreativitas, gotong royong, kebhinekaan global, serta kemampuan berpikir kritis dan mandiri,” tandasnya.
Alumni Magister Pendidikan dari Universitas Negeri Raden Mas Said Surakarta menjelaskan bahwa kunci keberhasilan guru SDMuh1 dalam program ini adalah persiapan yang matang, termasuk pengelolaan berkas administrasi dan dokumentasi kegiatan sekolah secara komprehensif.
“Pendekatan manajerial yang terfokus pada Kurikulum Merdeka dan Konsep Merdeka Belajar serta penerapan disiplin positif telah menjadi bagian dari strategi pembekalan rutin bagi para guru,” paparnya.
Editor : M Taufiq Ulinuha
