PWMJATENG.COM, Pekalongan – Pemerintah Desa Kaligawe menunjukkan komitmen nyata dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui kolaborasi strategis dengan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), Apotek Grow Farmacia, dan distributor farmasi PBF KarenaKau Makmur Indonesia (KMI). Kegiatan inovatif ini berfokus pada optimalisasi kelas lansia dan balita, dengan salah satu agenda utamanya adalah edukasi terkait penyakit diabetes melitus (DM) yang dilakukan di Aula Balai Desa Kaligawe.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang menjadi implementasi caturdarma perguruan tinggi. Ketua tim pengabdian, apt. Ainun Muthoharoh, M.Farm., menjelaskan, “Melalui kegiatan ini, kami ingin menciptakan sinergi ilmu pengetahuan dari universitas dengan kebutuhan masyarakat. Edukasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran sekaligus memberikan solusi untuk mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes.”
Kegiatan ini melibatkan tim dosen dan mahasiswa UMPP, antara lain Ainun Muthoharoh, St. Rahmatullah, Tri Sakti Wirotomo, serta Muh. Alfani Taufik Asshidiq. Apotek Grow Farmacia, yang telah lama bekerja sama dengan Desa Kaligawe, turut mendukung penuh program ini. Ainun, yang juga apoteker di Apotek Grow Farmacia, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang komprehensif.
Dalam edukasinya, Ainun memaparkan, “Diabetes dapat dicegah dengan gaya hidup sehat. Pemeriksaan mandiri dapat dilakukan di apotek, didukung dengan olahraga rutin seperti senam setiap minggu pagi. Selain itu, pola makan sehat, konsumsi cairan yang cukup, dan aktivitas fisik secara teratur sangat berperan dalam menurunkan risiko diabetes.”
Baca juga, Naskah Pidato Milad ke-112 Muhammadiyah “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”
Ia juga menekankan perlunya perhatian pada asupan nutrisi seperti mengurangi konsumsi garam, menjalankan diet sehat, serta mengonsumsi vitamin B kompleks untuk mengatasi gejala seperti lemas dan kesemutan.
Sementara itu, St. Rahmatullah, apoteker di PBF KMI, menambahkan tentang manfaat obat tradisional. “Beberapa bahan alami seperti lidah buaya, jahe, dan kunyit dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Lidah buaya, misalnya, bisa dikonsumsi dalam bentuk jus untuk mengurangi gula darah dan lemak tubuh. Sayur pare juga dipercaya efektif dalam menstabilkan kadar gula darah,” jelasnya.
Bu Lurah Rofiqoh, selaku Ketua Kader PKK, mengungkapkan apresiasinya terhadap program ini. “Ilmu pencegahan diabetes sangat penting. Kami ingin masyarakat, khususnya para lansia, tetap sehat dan bugar hingga usia lanjut,” tuturnya.
Kolaborasi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat: pemerintah desa sebagai penggagas program, kader PKK sebagai pelaksana kegiatan, universitas sebagai penyedia ilmu pengetahuan, apotek sebagai layanan kefarmasian, dan PBF KMI sebagai penyedia obat yang legal. Semua pihak berharap program ini menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Kehadiran berbagai pihak dalam kegiatan ini membuktikan bahwa sinergi lintas sektor dapat membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat. “Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera,” pungkas Ainun.
Kontributor : Fat
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha