PWMJATENG.COM, Surakarta – 16 mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) baru saja menyelesaikan program Student Mobility Academic Exchange di Khon Kaen University (KKU) Thailand. Program yang berlangsung dari 13 hingga 23 Agustus 2024 ini diikuti oleh 6 mahasiswa Program Sarjana dan 10 mahasiswa Program Magister Fisioterapi UMS, dengan pendampingan oleh 4 dosen pembimbing, termasuk Kepala Program Studi Fisioterapi UMS, Farid Rahman.
Farid Rahman menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Program Preklinik atau Bedside Teaching serta Student Exchange dengan konsep Cultural Exchange yang diadakan bekerja sama dengan Faculty of Associated Medical Sciences di Khon Kaen University. “Bedside Teaching bertujuan untuk memperkenalkan praktek klinis, praktek lab, dan praktek komunitas terkait fisioterapi secara komprehensif,” ujar Farid dalam wawancaranya pada Senin, (2/9).
Dia menambahkan, tujuan dari program ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pelayanan fisioterapi di Thailand, khususnya di KKU, sehingga mahasiswa dapat memperoleh inspirasi baru dan komparasi dalam penanganan kondisi tertentu dengan pendekatan yang berbeda. Selain itu, Cultural Exchange bertujuan memperkenalkan sistem pembelajaran di Thailand kepada mahasiswa UMS agar mereka dapat mengembangkan keterampilan dalam merangkum strategi belajar dan memahami dunia luar.
Salah satu peserta, Ajeng Adela Selandani, menyatakan bahwa keikutsertaannya dalam program ini bertujuan untuk memperluas pengalaman internasional, membuka wawasan, serta meningkatkan jejaring internasional.
Baca juga, Temui PWM Jateng, Kapolda Ribut Hari Wibowo Perkuat Sinergi dengan Muhammadiyah!
“Saya belajar banyak hal di Khon Kaen, termasuk sistem pembelajaran Paperless, Advisor Group Learning (AGL), jam belajar yang panjang, serta ujian mingguan,” ungkap Ajeng.
Ajeng juga berkesempatan mengunjungi berbagai tempat menarik di Khon Kaen, seperti gedung perkuliahan, laboratorium Prodi Physical Therapy, AMS Wellness Center, Thai Massage Clinic, dan berbagai tempat wisata lokal. Ia berbagi tips untuk mahasiswa yang ingin mengikuti program serupa, antara lain meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, berkomunikasi, serta memperbanyak informasi tentang program tersebut.
Sementara itu, M. Tasa Kasumbung, mahasiswa Program Magister, juga menceritakan pengalamannya selama mengikuti program ini. Tasa menyoroti pentingnya kegiatan seperti Khon Kaen University Tours, Research Presentation, serta kunjungan ke Pediatric Rehabilitation dan Worker’s Rehabilitation. “Program ini sangat meningkatkan pemahaman saya tentang penelitian magister, terutama dalam kajian teori dan metodologi, serta membuka peluang untuk penelitian kolaboratif,” ujar Tasa.
Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas penelitian dan memberikan manfaat tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi universitas, fakultas, program studi fisioterapi, serta masyarakat Indonesia secara umum.
Kontributor : Yusuf
Editor : M Taufiq Ulinuha