Terkuak! Rahasia Kawal Pemilu Berkeadaban: Simak Sosialisasi Seru dari LPPA PD Aisyiyah Jepara
PWMJATENG.COM, Jepara – Lembaga Pengembangan dan Penelitian (LPPA) Pimpinan Daerah Aisyiyah Jepara (PDA) menggelar acara sosialisasi dan pendidikan pemilih dengan tema “Kawal Pemilu Berkeadaban.” Narasumber dari KPU Jepara, Muhammadun, memaparkan informasi yang menarik terkait Pemilu 2024. Acara berlangsung pada 19 Desember 2023 di RS PKU Aisyiyah Jepara pukul 09.00 WIB.
Pembukaan acara dipandu oleh Ketua LPPA PDA Arum Agus Salim Jepara, yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia. Ketua PDA Jepara, Umi Kulsum, menyampaikan sambutan dengan mengangkat tema “Kawal Pemilu Berkeadaban.” Umi Kulsum menjelaskan, “Kawal adalah penjaga di perbatasan” dan menambahkan, “Kawal pemilu berarti menjaga sampai tujuan dengan selamat.” Ia juga menekankan pentingnya keadaban dalam proses pemilu sesuai dengan prinsip berkemajuan, khususnya butir keenam dari tujuh risalah berkemajuan, yaitu beramal sholikah di cabang masing-masing untuk menjadi pemilih yang aktif dan positif.
Acara dihadiri oleh pimpinan harian (PH) dan badan pembantu pimpinan (BPP) PDA Jepara, serta ketua dan sekretaris PCA se-Jepara.
Baca juga, Mengungkap Rahasia Kebahagiaan: Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir Bocorkan Lima Kunci Hidup Bahagia ala Rasulullah!
Muhammadun, sebagai narasumber, memberikan sosialisasi dan pendidikan pemilu dengan rinci. Ia menjelaskan bahwa kampanye tidak hanya melibatkan orasi di lapangan, tetapi juga dapat dilakukan melalui alat peraga seperti banner dan poster kandidat yang terpasang di pinggir jalan. Di Jepara, terdapat lima dapil dengan total 50 kursi DPRD dan 523 caleg. Jumlah pemilih mencapai 914.994 orang, dengan mayoritas adalah perempuan.
Muhammadun juga memaparkan tata cara nyoblos dengan lima kartu suara. Calon pemilih harus memastikan surat suara telah ditandatangani oleh Ketua KPPS dan memperhatikan beberapa hal, seperti posisi coblosan yang tepat berada dalam kotak atau sejajar dengan garis, serta sudah ditandatangani oleh ketua KPPS. Ia menekankan betapa pentingnya kehati-hatian dalam melaksanakan hak suara.
Sesi pertanyaan dari peserta diakhiri dengan umpan balik positif terkait keberhasilan acara. Muhammadun menambahkan bahwa jika ada lansia yang benar-benar tidak mampu mencoblos dan memerlukan pendamping, pendamping tersebut harus menjaga kerahasiaan pemilih dan memiliki surat C dari KPPS.
Acara ini mencatat sejarah sebagai salah satu sosialisasi pemilu terlama dan terbanyak materi yang disampaikan. Muhammadun menyatakan, “Peserta sangat antusias karena tema dan pemateri sangat menarik.”
Kontributor: Kusnitah
Editor : M Taufiq Ulinuha