Target 300 Muballigh! KMM Cilacap Genjot Dakwah Mencerahkan, Menggerakkan, dan Menggembirakan

PWMJATENG.COM, Cilacap – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Cilacap melalui Majelis Tabligh menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) sebagai bagian dari upaya menguatkan dakwah yang mencerahkan, menggerakkan, dan menggembirakan. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu–Ahad (2–3/8/2025), di aula SMP Muhammadiyah 2 Cilacap dan diikuti oleh 111 peserta utusan cabang dan ranting se-Kabupaten Cilacap.
Ketua KMM Cilacap, Kulyubi Amrulloh, yang juga menjabat ketua panitia diklat, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi antar muballigh di seluruh wilayah Cilacap. “Rosulullah SAW diutus sebagai pembawa kabar gembira dan juga sebagai peringatan. Kita sebagai muballigh harus mampu menggembirakan dan mencerahkan, namun tetap menyampaikan amar makruf nahi munkar,” jelasnya.
Menurut Kulyubi, keberadaan KMM bukan hanya sebagai wadah pelatihan, tetapi juga sebagai alat koordinasi dakwah mulai dari tingkat distrik hingga ranting. Ada empat distrik yang menjadi fokus koordinasi, yakni Kota, Kroya, Sidareja, dan Majenang. KMM juga dibentuk di tingkat cabang dan ranting agar gerakan dakwah lebih terorganisasi dan menyatu dalam satu visi.
“Koordinasi ini diharapkan menghasilkan gerakan dakwah yang sesuai dengan pesan persyarikatan Muhammadiyah, yaitu dakwah yang mencerahkan, menggerakkan, dan menggembirakan,” ujarnya.
Ketua Majelis Tabligh PDM Cilacap, Muhajir, menyampaikan bahwa terbentuknya KMM tingkat kabupaten menjadi dasar bagi terbentuknya KMM distrik. “Kami bersyukur impian ini mulai terwujud. Ke depan, setelah diklat ini, masing-masing distrik akan menggelar diklat lanjutan,” ungkapnya.
Baca juga, Zakat Kontemporer dalam Perspektif Muhammadiyah: Menafsir Ulang Delapan Asnaf dalam Konteks Kehidupan Modern
Ia menegaskan pentingnya kesamaan gerakan, manhaj, visi, misi, dan kebersamaan dalam menjalankan tugas dakwah. “Muballigh harus mampu menjadi motor penggerak yang mencerahkan dan menggembirakan umat,” tegas Muhajir.
Ketua PDM Cilacap, Habib Ghozali, memberikan dukungan penuh atas program KMM ini. Ia menilai inisiatif tersebut sebagai langkah awal yang strategis dalam membangun kekuatan dakwah di Cilacap. “Ini program luar biasa. Kita harus mendukung penuh kebangkitan Korps Muballigh Muhammadiyah,” katanya.

Habib menambahkan, seorang muballigh idealnya menguasai Bahasa Arab sebagai alat utama untuk mendalami sumber ajaran Islam. Ia juga mengingatkan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah berkemajuan harus menjadikan tauhid sebagai fondasi utama, kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis, serta mengikuti ijtihad Majelis Tarjih.
“Pemahaman agama yang wasathiyah atau moderat, dan membawa rahmat bagi seluruh alam adalah karakter dakwah kita. Ini menjadi tanggung jawab KMM untuk terus dikembangkan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia menargetkan KMM Cilacap memiliki minimal 300 muballigh yang terdaftar resmi. Untuk mencapainya, peserta diklat diminta segera mengisi dan menyerahkan biodata sebagai langkah awal pendataan.
“Target ini realistis. Saat ini baru sekitar 200 muballigh yang terlapor ke wilayah. Dengan diklat ini, insyaallah bisa bertambah dan lebih tertata,” pungkasnya.
Kontributor : Wasis
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha