Tantangan Dakwah Muhammadiyah
PWMJATENG.COM, Boyolali – Dalam rangka mengeratkan ukhuwah para pimpinan dan anggita, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Boyolali mengadakan kajian dan buka puasa bersama bertempat di SMK Muhammadiyah 1 Sambi (20/4). Hadir dalam kegiatan ini, Ketua MPK PDM Boyolali, Ust. Pujino, S.SI., M.M.; Ketua PCM Sambi, Haryadi; Ketua PDPM Boyolali beserta jajaran; serta pimpinan SMK Muhammadiyah 1 Sambi.
Ketua PCM Kecamatan Sambi Haryadi selaku tuan rumah menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan program dari daerah yang ditempatkan di Kecamatan Sambi.
“Sengaja kami tempatkan di amal usaha Muhammadiyah yakni SMK Muhammadiyah 1 Sambi, harapannya sebagai sosialisasi sekaligus rasa memiliki AUM,” ucap Haryadi dalam sambutannya.
Sementara Ust. Muhammad Amin mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan seluruh anggota PDPM dan PCPM, meskipun dalam perjalannya diguyur hujan.
Kemudian, Ketua MPK PDM Boyolali, Ustaz Pujiono menyampaikan tantangan internal dan eksternal persyarikatan, di antaranya :
Tantangan internal
1. Di beberapa sektor mengalami kejumudan/mandeg.
2. Muhammadiyah masjubun ‘ala Muhammadiyun (organisasi ditutupi oleh anggotanya karena kepentingan pribadi).
3. Mundurnya militansi bermuhammadiyah.
4. Melemahnya soliditas dan solidaritas jamaah.
5. Ego sektoral dalam pengelolaan AUM.
6. Melemahnya gerakan dakwah.
7. Dualisme, tergoda paham lain.
8. Menurunya penguasan ilmu agama.
9. Masih (ada) yang tidak taat dengan organisasi.
10. Lambannya/melemahnya pengkaderan
Baca juga, Jelang Ujian Sekolah SMP Muliya MBS Ash-Shiddiq Adakan Training Motivasi Santri Inspiratif
Tantangan eksternal
1. Munculnya sparing partner/kompetior baru dalam kebaikan, maka Muhammadiyah harus berbenah.
2. Sebagaian besar di beberapa daerah, pimpinan ‘terjebak’ di pemerintahan, waktu kurang maksimal di Muhammadiyah.
3. Kurang “seksi” di tarikan politik.
4. Minimnya saudagar Muhammadiyah.
5. Ruang Sosial Dan Budaya Yang Diartikan Sempit, Sementara beberapa Ormas yang yang lain manfaatkan ruang sosial budaya sebagai dakwah digitalisasi Islam.
“Saatnya berbenah,” lanjut Pujiono sambil mengutip QS. As shaf Ayat : 4, “Allah mencintai orang orang yang berjalan di jalan Allah dalam barisan yang tersusun rapi.”
Maka saatnya bergerak :
1. Jalankan program yang membumi.
2. Penguatan AUM sebagai ujung tombak dakwah, dan penanaman ideologis.
3. Maksimalisasi gerakan jamaah dan dakwah jamaah. Jangan ada gerakan jamaah dalam jamaah Muhammadiyah.
4. Optimalisasi dakwah melalui sosial media.
Kontributor : Pujiono
Editor : M Taufiq Ulinuha