
PWMJATENG.COM, Jepara – Suasana haru menyelimuti aula SMP Muliya Kalinyamatan, Jepara, saat ratusan siswa dan wali murid mengikuti Training Motivasi yang digelar pada Rabu, 7 Mei 2025. Acara ini menghadirkan motivator nasional, Muttaqin, yang mengajak siswa dan orang tua untuk menyelami makna perjuangan, harapan, dan doa dalam perjalanan meraih masa depan.
Sejak pagi, siswa-siswi tampak antusias mengikuti acara yang dikemas penuh semangat dan muatan nilai spiritual tersebut. Para wali murid juga hadir mendampingi anak-anak mereka dalam kegiatan yang bertujuan mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kalinyamatan, M. Suwondo, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sinergi antara sekolah, siswa, dan orang tua dalam meraih keberhasilan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan anak bukan hanya bergantung pada kerja keras mereka semata.
“Kesuksesan seorang anak adalah buah dari kerja sama yang baik antara sekolah, siswa, dan orang tua. Peran orang tua sangat menentukan arah dan semangat anak dalam belajar,” ungkapnya di hadapan peserta.
Senada dengan itu, Kepala SMP Muliya, Andika Fajri, menyampaikan bahwa masa depan yang cerah hanya bisa dicapai melalui persiapan yang matang. Ia mengajak seluruh peserta untuk tidak menyerah pada proses.
“Jika kita bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan sesuatu, maka hasil yang kita peroleh juga akan baik. Insya Allah, tidak akan mengkhianati usaha,” ujarnya.
Puncak acara diisi oleh penyampaian materi motivasi oleh Muttaqin. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa setiap manusia pasti akan diuji, baik dalam aspek agama maupun kehidupan dunia. Ujian tersebut, kata dia, adalah alat ukur kemampuan dan kesungguhan seseorang dalam menjalani hidup.
Baca juga, Ibnu Naser Arrohimi: Bekerja sebagai Ibadah, Menjemput Keberkahan dengan Etos Ikhlas dan Ihsan
“Kesuksesan hanya datang kepada mereka yang mau bergerak, yang tidak tinggal diam menunggu nasib. Bergeraklah! Maka Allah akan mudahkan jalan kalian,” tegasnya dengan suara lantang.
Tak hanya menyampaikan materi, Muttaqin juga mengajak siswa untuk melakukan refleksi diri. Ia meminta seluruh peserta menundukkan kepala, bermuhasabah, dan mengingat kembali perjuangan orang tua selama ini.

Momen tersebut berubah menjadi suasana penuh haru. Air mata mulai mengalir di pipi para siswa dan orang tua. Di tengah keheningan, terdengar suara isak tangis saat para siswa menghampiri orang tua mereka, bersujud di pangkuan, dan meminta maaf serta doa restu.
“Bunda, Ayah, doakan saya agar bisa membanggakan kalian,” ucap salah satu siswa dengan suara bergetar sambil memeluk ibunya.
Para wali murid pun tak kuasa menahan tangis. Beberapa di antaranya tampak mengusap air mata sambil membisikkan doa kepada anak-anak mereka.
Panitia berharap acara ini dapat menjadi momentum penting dalam membangkitkan semangat siswa untuk belajar lebih giat. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan memperkuat ikatan batin antara anak dan orang tua dalam perjuangan meraih masa depan yang lebih baik.
“Semoga anak-anak kami semakin semangat, dan para orang tua pun terus memberi dukungan dengan sepenuh hati,” kata Andika menutup acara.
Kontributor : Suryo Bayu
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha