Berita

Tafsirkan Fenomena Ayat-ayat Semesta, SMA Trensains Muhammadiyah Amati Gerhana Bulan

PWMJATENG.COM, SRAGEN – Tak lekang dalam ingatan suara Takbir yang berkumandang di seantero jagad raya menyambut 1 Syawwal 1442 H, seluruh alam memuji kebesaran Allah Ta’ala. Begitu pula yang terjadi pada sore hari ini (26/5), pujian kebesaran Allah kali ini menyambut kejadian alam berupa gerhana bulan yang bertepatan pada 15 Syawwal, sebuah fenomena alam yang terjadi sebagai salah satu bukti kekuasaan Allah melalui ayat ayat semestaNya.

Semakin sore derap langkah kaki jamaah semakin ramai merapat menuju kompleks Masjid Trensains untuk bertadabbur alam. Dengan protokol kesehatan yang ketat, para jamaah yang terdiri dari warga sekitar juga beberapa wartawan dari media cetak tampak begitu asyik bergantian mengamati fenomena alam melalui teropong milik Pesantren Muhammadiyah berbasis Sains No.1 di ujung timur Provinsi Jawa Tengah ini.

Tafsirkan Fenomena Ayat-ayat Semesta, SMA Trensains Muhammadiyah Amati Gerhana Bulan
Teropong yang digunakan MSA Trensains Muhammadiyah Sragen untuk mengamati gerhana bulan.

“Faktor cuaca yang begitu berpengaruh membuat penampakan bulan tidak begitu terlihat”, ujar Ust Sunardi pemandu pengamatan gerhana bulan yang juga kepala sekolah SMA Trensains. Memang sedari sore mendung menggelayut hingga bakda maghrib air hujan menyirami pelataran Trensains.

Acara berlanjut dengan sholat maghrib berjamaah disambung dengan sholat khusuf bersama Ustadz Hakim Zanky. Merujuk dari hadits2 riwayat ummul Mukminin Aisyah RA, Ustadz Hakim menjelaskan bahwa gerhana bulan adalah fenomena alam yang tidak ada sangkut pautnya dengan kelahiran dan kematian seseorang.

Dalam literatur sejarah disebutkan bahwa kematian Ibrahim bersamaan dengan gerhana, oleh beberapa sahabat dianggap gerhana terjadi karena kematian Ibrahim namun hal ini ditolak oleh Rasul. Sikap Nabi saw. menunjukkan bahwa beliau secara tegas menolak mitos dan mengajarkan umat Islam untuk ber Islam rasional berbasis Sains. “Jelas Rasulullah bersedih kehilangan puteranya, namun kesedihannya tak lantas menggeser fenomena Sains ke wilayah mitos”, kata Ustadz Hakim dalam penggalan khutbahnya.

“Gerhana Bulan menjadi bukti kebesaran Allah dan kita diberikan akal fikir untuk mentadabbur melalui sudut pandang Sains. Bahwa Islam dan Sains itu ibarat satu koin dengan sisi yang berbeda, Islam di Andalusia, Islam di Baghdad pernah berjaya dengan Sains disaat eropa terjebak dalam takhayulnya”, ujar Fauzi Ichwani, Kabid Seni Budaya OR Pemuda Muhammadiyah Sragen yang turut hadir di Trensains. Maka Trensains hadir disini untuk mengembalikan spirit keilmuan dengan landasan Al Qur’an dan Sunnah, mentafsirkan fenomena ayat ayat semesta di sekitar kita sebagai bukti nyata kekuasaanNya.

Sebuah kegiatan dakwah yang menggembirakan, dari Muhammadiyah untuk Bangsa.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE