Tafsir Apresiasi Acara Ceria Pandu Athfal Hizbul Wathan Jawa Tengah
PWMJATENG.COM, KLATEN – Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Kwartir Wilayah Jawa Tengah menggelar Ceria Pandu Athfal pada 30 Maret 2018 di kompleks dodiklatpur Kabupaten Klaten. Acara kemah tingkat anak-anak ini diikuti oleh 1146 peserta dari perwakilan sekolah se-Jawa Tengah.
Acara ceria pandu athfal ini dilaksanakan dalam rangka menyipkan kader umat dan bangsa sejak dini. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Kwartir Wilayah (Kwarwil) Hizbul Wathan (HW) Jawa Tengah, Anjar Nugraha saat ditemui di sela-sela acara.
“Bekal kepanduan yang didapatkan peserta harapannya mampu melahirkan pemimpin umat dan bangsa”. Tutur Anjar.
Tak kalah penting acara ini, kata Anjar juga bertujuan untuk menjalin silaturrahim guna tercipta suasana yang menggembirakan dan menyemarakkan HW Athfal. Selama 3 hari kedepan juga akan diisi kompetisi-kompetisi keterampilan.
“Pandu athfal ini semoga menjadi penerus perjuangan HW”. Harap Anjar.
Tak jauh beda, Tafsir, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah itu berharap dengan diadakannya ceria pandu athfal ini menjadi salah satu upaya pembentukan karakter. Dengan begitu akan lahir calon pemimpin. Untuk itu pihaknya memberikan apsesiasi dan penghargaan kepada Kwarwil HW Jawa Tengah yang telah melaksanakan kegiatan ceria pandu athfal ini dengan baik.
“Selamat dan maju terus HW”. imbuhnya.
Apresiasi juga datang dari Plt. Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko. Melalui sambutan yang dibacakan oleh pejabat Kesra Pemprov Jawa Tengah, Heru menilai bahwa kelebihan HW adalah mencetak kepanduan yg berakhlak mulia dengan membekali fondasi iman dan nilai moral mulia terhadap kadernya. Heru juga menilai bahwa HW menjadi salah satu tulang punggung pembangunan bangsa. Lebih jauh Heru juga menyampaikan bahwa terorisme, radikalisme, berita hoax, dan ujaran kebencian masih terus menjadi persoalan dalam hidup ini. Untuk itu heru berharap HW dapat menjadi kawah candradimuka yang mampu bersama-sama untuk menyelesaikan segala persoalan yang terjadi sebagai bentuk generasi yg bermoral untuk bangsa. (Badrun)
