Suul Khuluqi Yu’di: Deteksi Dini Circlemu!
PWMJATENG.COM – Dalam kehidupan sehari-hari, pergaulan dan lingkungan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan akhlak seseorang. Sebuah pepatah Arab mengatakan, “As-shaahibu saahib” yang berarti “Teman itu penarik.” Artinya, lingkungan dan teman-teman sekitar dapat menarik seseorang pada kebiasaan-kebiasaan baik, atau sebaliknya, menjuruskan pada perilaku buruk. Dalam konteks ini, سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِي/suul khuluqi yu’di—akhlak buruk itu menular—merupakan ungkapan yang menekankan bahwa pergaulan dengan orang-orang berakhlak buruk bisa mempengaruhi seseorang menjadi buruk pula.
Makna Suul Khuluqi Yu’di
Suul khuluqi yu’di secara harfiah berarti “akhlak buruk itu menular”. Ketika seseorang berada dalam lingkaran sosial yang dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki perilaku negatif, lambat laun akhlaknya bisa ikut terbawa ke arah yang sama. Islam sangat menekankan pentingnya memilih teman dan lingkungan yang baik. Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang itu tergantung pada agama teman dekatnya. Maka hendaklah setiap kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud).
Hadis ini menegaskan bahwa pertemanan dan lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap iman dan akhlak seseorang. Jika kita mengelilingi diri dengan orang-orang yang memiliki suul khuluq—perilaku tidak baik, seperti suka berbohong, iri hati, atau mengabaikan kewajiban agama—maka ada kemungkinan besar kita pun akan mengikuti jejak mereka.
Dampak Lingkungan yang Buruk
Lingkungan sosial yang buruk dapat membawa dampak serius bagi kehidupan seseorang, baik dari segi moral, spiritual, maupun mental. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan dengan orang-orang yang berakhlak buruk:
- Penurunan Kualitas Iman: Berteman dengan orang yang abai terhadap ibadah dan tanggung jawab agama akan membuat seseorang lebih mudah terpengaruh dan mulai meremehkan kewajiban agama seperti sholat, puasa, atau zakat.
- Perilaku Tidak Jujur: Jika kita berada di lingkungan yang sering melakukan tindakan curang, berbohong, atau menipu, lama kelamaan perilaku ini akan dianggap wajar dan bahkan diikuti.
- Tercemarnya Nama Baik: Berteman dengan orang-orang yang memiliki citra buruk di masyarakat bisa membuat reputasi kita ikut tercoreng. Rasulullah SAW mengibaratkan pertemanan yang buruk seperti “berteman dengan tukang besi yang bisa membuatmu terbakar atau pakaiannya kotor.”
- Stres dan Depresi: Lingkungan negatif yang penuh dengan konflik, gosip, atau kebencian dapat meningkatkan stres dan menyebabkan gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi.
Baca juga, Muhammadiyah: Menuju Persyarikatan yang Maju, Profesional, dan Modern (MPM)
Deteksi Dini: Lingkungan yang Harus Dihindari
Untuk menghindari pengaruh buruk dari lingkungan atau circle pergaulan, penting bagi kita untuk bisa mendeteksi tanda-tanda lingkungan yang negatif sejak dini. Berikut adalah beberapa ciri yang harus diwaspadai:
- Suka Bergosip dan Fitnah: Teman yang sering mengajak berbicara buruk tentang orang lain adalah salah satu tanda lingkungan yang tidak sehat. Hal ini bisa merusak akhlak dan hubungan baik dengan orang lain.
- Mengabaikan Kewajiban Agama: Jika teman-teman di sekitar cenderung abai terhadap ibadah seperti sholat, mengaji, atau bahkan kerap melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama, kita perlu segera waspada.
- Sikap Egois dan Individualis: Lingkungan yang tidak peduli dengan kepentingan bersama dan hanya memikirkan diri sendiri merupakan tanda bahwa circle tersebut tidak sehat untuk dipertahankan.
- Mendorong Perilaku Maksiat: Teman-teman yang mengajak pada perbuatan maksiat seperti minum alkohol, berjudi, atau perbuatan yang dilarang agama lainnya harus dihindari. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini.” (QS. Al-Kahfi: 28).
Membangun Lingkungan yang Baik
Salah satu solusi terbaik untuk menjaga diri dari pengaruh suul khuluq adalah dengan membangun lingkungan yang positif dan berakhlak baik. Pilihlah teman yang selalu mengajak pada kebaikan, mengingatkan kita dalam ibadah, dan membantu kita untuk semakin mendekat kepada Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Teman yang baik akan memberi bau yang harum atau kamu bisa membeli darinya. Sedangkan teman yang buruk, bisa membakar pakaianmu atau kamu akan mendapati bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan membangun circle pergaulan yang baik, kita dapat menjaga akhlak, iman, dan juga kesehatan mental. Bersahabat dengan orang-orang yang memiliki husnul khuluq akan membawa kita pada ketenangan, ketenteraman, dan semakin dekat dengan Allah SWT.
Ikhtisar
Suul khuluqi yu’di atau akhlak buruk yang menular adalah kenyataan yang tidak bisa diabaikan. Lingkungan dan pertemanan memiliki pengaruh besar terhadap akhlak dan iman seseorang. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mendeteksi circle pergaulannya sejak dini. Jangan ragu untuk menjauhi lingkungan yang negatif dan membangun pergaulan yang baik agar kita terhindar dari dampak buruk suul khuluq. Islam mengajarkan kita untuk selalu memilih teman yang membawa kita pada kebaikan dan kedekatan kepada Allah SWT.
Editor : M Taufiq Ulinuha