Sukses Gelar FGD, PWM Jawa Tengah Serap Aspirasi Daerah untuk Disampaikan dalam Tanwir Muhammadiyah Desember Mendatang
PWMJATENG.COM, Jepara – Menjelang Tanwir Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Tengah. Acara ini berlangsung di Kepulauan Karimunjawa dengan tujuan merumuskan berbagai usulan dan inovasi untuk Tanwir Muhammadiyah mendatang, Sabtu-Ahda (6-7/10/24).
Kegiatan FGD ini diikuti oleh 120 peserta yang terdiri dari ketua dan anggota PDM se-Jawa Tengah. Selain membahas berbagai usulan untuk Tanwir, diskusi juga mencakup inovasi program, evaluasi, serta strategi pencapaian program prioritas yang diusulkan pada Muktamar ke-48 Muhammadiyah.
Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, menjelaskan bahwa salah satu isu utama yang akan diusung pada Tanwir adalah tata kelola persyarikatan. Menurutnya, penting bagi Muhammadiyah untuk terus memperkuat profesionalitas, terutama dalam hal sekretariat persyarikatan. “Kami ingin membangun tata kelola yang lebih maju, profesional, dan modern di Muhammadiyah, khususnya dalam hal sekretariat dan administrasi,” ujar Tafsir.
Selain membahas tata kelola persyarikatan, peserta FGD juga fokus pada empat pilar utama Muhammadiyah, yaitu pendidikan, kesehatan, sosial dakwah kemanusiaan, dan ekonomi. Pilar-pilar ini diharapkan menjadi fondasi bagi pembaruan dan peningkatan program-program organisasi di masa depan.
Sekretaris PWM Jawa Tengah, Dodok Sartono, menambahkan bahwa banyak masukan dan kritik yang diberikan oleh PDM se-Jawa Tengah akan menjadi bahan penting untuk dibahas pada Tanwir Muhammadiyah.
Baca juga, Hasan Asy’ari: Umat Islam Harus Memiliki Jiwa yang Dinamis dan Progresif
“Kritikan ini sangat bermanfaat, terutama dalam memunculkan inovasi baru untuk reformasi organisasi. Harapannya, setelah Tanwir nanti, Muhammadiyah akan lebih siap menghadapi tantangan ke depan,” ungkap Dodok.
FGD kali ini bukan hanya menjadi wadah diskusi serius bagi para pimpinan Muhammadiyah, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat kebersamaan antar anggota organisasi. Di sela-sela acara, para peserta juga diberikan waktu untuk refreshing dengan mengunjungi beberapa objek wisata di Karimunjawa. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi penyegaran setelah diskusi intens yang dilakukan selama FGD.
Tanwir Muhammadiyah yang akan datang diperkirakan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah persyarikatan, dengan fokus pada penguatan tata kelola organisasi dan inovasi program. Dengan berbagai masukan dari PWM dan PDM se-Jawa Tengah, diharapkan Tanwir dapat menghasilkan keputusan strategis yang membawa kemajuan bagi Muhammadiyah di berbagai bidang.
Sebagai penutup acara, Tafsir menyatakan keyakinannya bahwa FGD ini akan menjadi pijakan awal yang kuat dalam mempersiapkan Muhammadiyah menghadapi tantangan masa depan. “Kami optimis, dengan masukan dan gagasan yang telah dirumuskan di sini, Muhammadiyah akan terus berkembang menjadi organisasi yang lebih solid dan siap menghadapi dinamika zaman,” tuturnya.
Editor : M Taufiq Ulinuha