BeritaPWM Jateng

Strategis! Muhammadiyah Jateng Resmi Tutup Pelatihan Manajemen Reputasi Digital, Ini 6 Rencana Tindaklanjutnya

PWMJATENG.COM, Semarang – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah resmi menutup Pelatihan Manajemen Reputasi Digital Organisasi pada Ahad (21/9). Penutupan kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris PWM Jawa Tengah, Dodok Sartono, yang didampingi Kepala Kantor PWM Mundjirin serta Sekretaris Kantor PWM Ikhwanushoffa.

Dalam sambutannya, Dodok Sartono menegaskan pentingnya penguatan citra digital Muhammadiyah di era teknologi informasi. Menurutnya, pengelolaan media digital bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan pokok organisasi modern. “Reputasi digital Muhammadiyah harus dikelola secara serius agar dakwah dan kiprah sosial kita bisa menjangkau lebih luas,” ucap Dodok.

Pelatihan ini diikuti oleh para sekretaris, kepala kantor, dan staf media Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Tengah. Selama kegiatan berlangsung, para peserta berdiskusi, berlatih, dan merumuskan strategi untuk memperkuat kehadiran Muhammadiyah di ruang digital.

Hasil dari pelatihan tersebut kemudian dirumuskan menjadi enam rencana tindak lanjut yang disepakati bersama. Pertama, setiap PDM diminta membuat akun media sosial resmi di berbagai platform populer seperti Instagram, TikTok, Facebook, YouTube, dan situs web. Langkah ini bertujuan memperluas jangkauan informasi dan meningkatkan interaksi dengan masyarakat.

Kedua, peserta sepakat pentingnya merekrut staf media yang kompeten dan bekerja penuh waktu. Dengan demikian, pengelolaan konten bisa lebih profesional serta konsisten. “Tidak cukup hanya punya akun, yang lebih penting adalah pengelolaan dan penyajian kontennya,” kata Dodok dalam arahannya.

Ketiga, implementasi Brand ID Muhammadiyah di seluruh produk visual PDM akan segera diterapkan. Hal ini menjadi upaya menjaga keseragaman identitas organisasi sehingga citra Muhammadiyah tampil solid di mata publik.

Keempat, PWM Jawa Tengah mendorong agar pelatihan serupa dilaksanakan di tingkat PDM. Dengan begitu, kapasitas kader media daerah dapat terus meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Kelima, standar penamaan akun media sosial Muhammadiyah di tingkat kabupaten dan kota akan diberlakukan. Langkah ini diambil agar publik lebih mudah mengenali akun resmi organisasi dan terhindar dari kebingungan akibat perbedaan nama.

Keenam, setiap PDM akan menyiapkan nomor call center khusus yang berfungsi sebagai saluran komunikasi resmi dengan masyarakat. Kehadiran nomor layanan ini diharapkan mampu mempercepat respon organisasi terhadap kebutuhan dan pertanyaan publik.

Sementara itu, Mundjirin menyebutkan bahwa penguatan reputasi digital bukan hanya soal teknis, melainkan juga menyangkut kepercayaan publik. Ia mengingatkan agar para pengelola media menjaga etika, konsistensi, dan kredibilitas dalam setiap informasi yang dipublikasikan.

“Jangan sampai akun resmi Muhammadiyah menyampaikan informasi yang belum terverifikasi. Setiap konten harus dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Mundjirin.

Sejalan dengan itu, Ikhwanushoffa menambahkan bahwa reputasi digital akan berdampak langsung terhadap efektivitas dakwah dan citra organisasi. Menurutnya, masyarakat kini menilai organisasi tidak hanya dari kegiatan lapangan, tetapi juga dari bagaimana tampil di media digital.

“Jika kita konsisten mengelola media, maka kepercayaan publik kepada Muhammadiyah akan semakin meningkat,” ujar Ikhwanushoffa.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE