Berita

SMP Muhammadiyah Keling Menggali Inspirasi Kewirausahaan dari Wirausaha Kopi Damarwulan

PWMJATENG.COM, JEPARA — SMP Muhammadiyah Keling menggelar kegiatan kokurikuler berupa kunjungan belajar ke sentra wirausaha kopi di Desa Damarwulan, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Sabtu (13/12/2025). Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan wawasan kewirausahaan dan pembelajaran kontekstual bagi siswa.

Desa Damarwulan dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil kopi di Jepara. Kondisi geografis yang lembab dan berada di lereng pegunungan menjadikan tanaman kopi tumbuh subur dengan hasil panen yang menjanjikan. Hampir seluruh lahan perkebunan di desa tersebut ditanami kopi.

Salah satu pelaku usaha kopi yang sukses di desa tersebut adalah Muslikun dan Insriyati, pasangan suami istri pemilik produk kopi tulen Cap Cangkir. Keberhasilan mereka menarik perhatian SMP Muhammadiyah Keling untuk menjadikannya sebagai narasumber pembelajaran kewirausahaan.

Sebanyak 40 siswa didampingi Kepala SMP Muhammadiyah Keling Sri Eryatiningsih serta dewan guru berangkat dari sekolah menuju lokasi agrowisata kopi pada pukul 09.00 WIB. Rombongan disambut hangat oleh Muslikun dan Insriyati di kediamannya yang sekaligus menjadi tempat produksi kopi.

Dalam pemaparannya, Muslikun memperkenalkan dirinya sebagai wirausaha kopi yang belajar secara otodidak sejak tahun 2009, hingga mulai merasakan hasil pada 2013. Ia menjelaskan secara sederhana kepada siswa mengenai jenis-jenis kopi, yakni Robusta, Arabika, dan Ekselsa.

“Produk kami menggunakan kopi Robusta karena paling banyak dibudidayakan di Indonesia dan proses pengolahannya relatif lebih mudah,” ujar Muslikun.

Ia juga menjelaskan jenis kopi berdasarkan cara panen, seperti kopi jotos (kopi muda), petik merah, dan kopi lanang. Selanjutnya, siswa diajak menyaksikan proses produksi kopi bubuk, mulai dari roasting (pemanggangan hingga suhu sekitar 300 derajat), grinding (penggilingan), hingga packing (pengemasan).

Usai mencermati proses produksi, para siswa diajak ke kebun kopi untuk mempelajari cara pembibitan dan perawatan tanaman kopi. Antusiasme siswa terlihat dari aktivitas bertanya, merekam video, dan mengambil foto selama kegiatan berlangsung.

Dalam sesi motivasi, Muslikun menyampaikan bahwa usaha kopi memiliki peluang keberhasilan yang besar. “Menanam kopi cukup sekali untuk jangka panjang karena bisa dikembangkan dengan stek. Meski panen setahun sekali, pemetikan bisa dilakukan tiga kali. Satu batang bisa menghasilkan sekitar satu kilogram kopi,” jelasnya.

Paparan tersebut membuat siswa terkesima dan semakin tertarik pada dunia kewirausahaan berbasis pertanian.

Kepala SMP Muhammadiyah Keling Sri Eryatiningsih berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini.
“Kami berharap dari kegiatan kokurikuler ini akan lahir calon wirausaha muda dan pencipta lapangan kerja mandiri. Kegiatan ini juga menjadi penutup akhir semester gasal tahun pelajaran 2025/2026 dan alhamdulillah berjalan sukses,” pungkasnya.

Kontributor: Siti Nurhidayah – Guru SMP Muhammadiyah Keling
Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE