PWMJATENG.COM, Brebes – SMK Muhammadiyah Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, merayakan Hari Santri dengan penuh semangat dan kreativitas, Selasa (22/10/24). Para siswa dan siswi tampil kompak mengenakan baju koko bagi laki-laki dan gamis bagi perempuan, menciptakan suasana yang kental dengan nuansa keagamaan dan kebersamaan.
Kegiatan perayaan ini dimulai dengan sholat dhuha bersama yang diikuti oleh seluruh warga sekolah. Setelah itu, serangkaian lomba diadakan untuk menambah kemeriahan acara. Di antaranya, lomba fashion show dan Lomba Cerdas Cermat (LCC) yang menantang wawasan keagamaan siswa. Lomba Cerdas Cermat ini meliputi materi seperti bacaan sholat sesuai tarjih, kelancaran membaca Al-Qur’an, tayamum, serta pengetahuan umum tentang keislaman.
Acara ini mencapai puncaknya saat Lukmanul Hakim memberikan kuliah duha. Dalam tausiyahnya, ia menyampaikan pesan penting mengenai makna santri yang tidak terbatas pada mereka yang belajar di pondok pesantren. “Kita yang belajar di sekolah pun bisa disebut santri, karena kita juga mempelajari ilmu yang sama dengan para santri,” jelasnya.
Baca juga, Afirmasi Kepemimpinan Perempuan: Menembus Batas Bias Gender
Lukmanul juga mengingatkan pentingnya semangat “Man Jadda Wa Jadda,” yang berarti siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Ia mengajak para siswa untuk memiliki tekad kuat dalam mencapai tujuan mereka, seperti santri yang tekun menghafal Al-Qur’an hingga menjadi hafidz atau hafidzah.
Sofitri Ambarwati, Ketua IPM SMK Muhammadiyah Larangan, turut memberikan pandangannya. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kita, karena tidak hanya menambah wawasan keagamaan, tetapi juga memperkaya ilmu yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya. Semoga melalui kegiatan ini, semua siswa semakin memahami pentingnya ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Perayaan Hari Santri di SMK Muhammadiyah Larangan berakhir dengan penuh kesan. Seluruh peserta berharap nilai-nilai keislaman yang dipelajari dapat terus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa-siswi. Suasana penuh kebersamaan dan spiritualitas ini memperkuat keyakinan bahwa pendidikan agama memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda.
Kontributor : Hendra Apriyadi
Editor : M Taufiq Ulinuha