SMK Farmasi Muhammadiyah Lebaksiu Peringati Milad Muhammadiyah
TEGAL – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi Muhammadiyah Lebaksiu
Kabupaten Tegal memperingati Milad Muhammadiyah ke-105 Hijriyah atau tepatnya 102 pada
tahun masehi. Peringatan tersebut dilakukan dengan menggelar upacara di
lapangan olahraga Bukit Sitanjung Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Selain
dikuti oleh segenap siswa, upacara peringatan kelahiran ormas tertua di
Indonesia tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah dan
Keluarga Besar Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat beserta ortomnya.
Kepala SMK Farmasi Muhammadiyah Lebaksiu, Akhmad Rizal, S. Ag, dalam sambutannya menyatakan bahwa upacara peringatan tersebut salah satu upaya untuk memperkenalkan hari lahirnya Muhammadiyah
sebagai organisasi terbesar yang memiliki ratusan amal usaha di bidang
pendidikan dasar hingga tinggi di Indonesia.
Menurut Akhmad Rizal, peringatan
kelahiran tersebut sebagai rasa syukur keluarga besar SMK yang ia pimpin dan
warga Muhammadiyah. Ia menjelaskan kegiatan milad tersebut juga sebagai upaya
untuk mengenang perjalanan panjang Muhammadiyah yang terus berkembang
pesat.
Akhmad Rizal berharap agar Muhammadiyah tetap menjadi
gerakan pencerahan menuju indonesia berkemajuan.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lebaksiu Kabupaten Tegal, H.
Susalit, menyatakan syukur karena Muhammadiyah telah memasuki usia ke
105 H dan 102 M. “Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu
Wa Ta‘ala bahwa hingga saat ini dalam menjalankan risalah Islam di muka
bumi ini,” papar Susalit.
Susalit menegaskan usia Muhammadiyah yang
panjang merupakan anugerah Allah yang sangat bermakna sekaligus bukti
hasil perjuangan yang tidak kenal lelah dari seluruh kekuatan penggurus
dan anggota persyarikatan. “Juga kepercayaan masyarakat atas segala misi
dakwah dan tajdid yang dilaksanakan Muhammadiyah,” papar Susalit.
Susalit meyakinkan bahwa tidak mudah bagi sebuah organisasi
Islam untuk bertahan dalam rentang lebih satu abad dengan suka dan duka
perjalanan yang dilaluinya. Kondisi itu didukung oleh negara Indonesia
sebagai negeri muslim terbesar di dunia sebagai ladang subur bagi
gerakan Islam dalam menyemai ajaran yang mencerahkan sehingga melahirkan
peradaban yang berkemajuan.
Dalam catatan sejarah menunjukan
jauh sebelum Muhammadiyah ada, penduduk Indonesia adalah beragama
kepercayaan lokal yang kemudian berubah menjadi berpenduduk terbesar
umat Islam. Hal itu tak lepas dari strategi berdakwah yang mampu memikat
hati dan menawarkan jalan hidup serta harapan lebih baik bagi
masyarakat di negeri kepulauan ini.
Susalit mengingatkan, di usia
Muhammadiyah yang lebih dari satu abad, misi gerakan Islam masih
menghadapi tantangan besar, di antaranya upaya membebaskan,
memberdayakan, dan memajukan umat maupun masyarakat Indonesia dari
berbagai ketertinggalan menuju kehidupan berkemajuan di segala bidang. “Maka kami selaku pimpinan Cabang Muhammadiyah Lebaksiu, berdoa selalu
agar Muhammadiyah di masa yang akan datang menjadi lebih baik,” tegas Susalit.
(Hendra Apriyadi/Mukhtarom/fakhrudin)