SMA Muhammadiyah I Karanganyar Pelopori Wirausaha
KARANGANYAR – SMA Muhammadiyah I Karanganyar memelopori ekstrakurikuler wirausaha. Siswa didorong menjadi entrepreneur, mulai berjualan bakso, sablon, video shooting, dan lainnya. Program tersebut sudah berjalan tiga tahun.
“Barangkali ini yang pertama di Jateng, atau minimal kalau di Karanganyar sudah diakui dan disahkan oleh Bupati. Kami ingin siswa tidak saja siap meneruskan jenjang kuliah, namun juga kalau tidak mampu, bisa menjadi wirausaha untuk kemudian kuliah sambil bekerja,” kata Munfarid, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar.
Munfarid juga mengatakan dalam tiga tahun terakhir ini seluruh siswanya juga selalu lulus 100 %. Di antaranya ada yang langsung mendapatkan undangan SNMPTN ke beberapa universitas, dan juga STT Telkom di Bandung. “Yang banyak memang di swasta, namun kelebihan mereka saat kuliah siswa sudah sambil bekerja. Mereka bisa mencari uang untuk membiayai kuliahnya sendiri. Jadi sekalian membantu orang tuanya,” kata dia.
Kewirausahaan tersebut memang diajarkan sejak kelas 1. Ada ekstrakurikuler yang secara intensif dibimbingkan para guru khusus, agar siswa tidak malu melakukan usaha apa saja asal halal. Keberanian menerjuni bidang inilah yang dipacu. “Kami juga didukung oleh alumni yang pernah bekerja di Jepang, yang sekaligus juga sesekali menjadi instruktur di sekolah. Ada lima alumni yang bekerja di sana dan mendorong diberikannya ekstrakurikuler ini,” ungkapnya.
Selama ini, jiwa wirausaha yang dimiliki generasi mudah di negeri ini dirasakan kurang. Bahkan jumlah wirausaha juga sangat kecil. Data secara nasional hanya 0,2 % dari penduduk Indonesia yang menjadi wirausaha. Semuanya bercita-cita menjadi pegawai. “Karena itulah kami memilih ekstra kewirausahaan ini, untuk diajarkan kepada siswa selama sekolah. Hasilnya sudah bisa dilihat, kami memiliki siswa yang secara mental siap mandiri ketika lulus. Mereka siap berwirausaha,” kata Munfarid.
Bagaimana dengan kuliah ? Itu tetap ditanamkan. Bagi yang langsung bisa kuliah, dipersilahkan. Jika belum mampu, maka bekerja menjadi wirausaha dulu, setelah itu kuliah. Dan ternyata banyak yang bisa melakoni dua-duanya, kuliah sambil bekerja.
Tahun ini, 265 siswa yang ada kembali lulus semua dalam ujian nasional. Nilai mereka naik secara signifikan, dengan raihan tertinggi jurusan IPA, untuk Bahasa Inggris 9,0, Bahasa Indonesia 8,8, Fisika 10, Kimia 9,75, Biologi 9,25, Matematika 9,75. Untuk jurusan IPS, raihan nilai tertinggi Bahasa Indeonesia 8,5, Bahasa Inggris 9,6, Sosiologi 9,0, Ekonomi 10, Geografi 9,25, dan Matematika 9,75. (Fakhrudin/suaramerdeka)