Berita

Sinergi Pemimpin Sekolah Muhammadiyah Jawa Tengah Diperkuat Lewat School Leaders Summit di Solo

PWMJATENG.COM, Surakarta — Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Tengah kembali meneguhkan perannya dalam memajukan pendidikan Persyarikatan dengan menggelar Workshop Jateng School Leaders Summit sekaligus Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program International Class Program (ICP) Sekolah/Madrasah Muhammadiyah. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 10 Desember 2025, pukul 07.30–17.00 WIB, bertempat di Hotel Lor In Solo, dan diikuti oleh para kepala sekolah serta kepala madrasah Muhammadiyah se-Jawa Tengah.

Workshop ini menghadirkan narasumber internasional, Dr. Zulfan Haidar Zamzuri Umar, M.Ed., CEO HAFA Academic Malaysia, lembaga yang bergerak di bidang Islam, Education, dan Psychology, sekaligus perwakilan IKAMUHA. Dalam paparannya, Dr. Zulfan menekankan bahwa kekuatan utama pendidikan terletak pada sinergi seluruh elemen sekolah.

“Guru, siswa, dan orang tua adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jika salah satu tidak dikelola dengan baik, maka akan berdampak pada keseluruhan sistem pendidikan. Di sinilah peran pemimpin sekolah menjadi sangat penting,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa sekolah Muhammadiyah memiliki modal ideologis dan nilai-nilai Islam berkemajuan yang kuat untuk membangun ekosistem pendidikan yang sehat, berkarakter, dan berorientasi pada pembentukan insan berakhlak mulia.

Mengusung tema “Guru, Siswa, dan Orang Tua yang Bermasalah: Memahami Sifat Mereka, Memberikan Solusi, dan Mengelola Mereka dengan Baik”, kegiatan ini mengajak para kepala sekolah dan madrasah untuk tidak hanya berfokus pada capaian akademik, tetapi juga pada pengelolaan relasi kemanusiaan secara bijaksana, profesional, dan berlandaskan nilai-nilai Persyarikatan.

Para peserta dibekali wawasan dan strategi praktis dalam menghadapi dinamika karakter siswa, tantangan komunikasi dengan orang tua, serta penguatan peran guru dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan sekolah dan madrasah dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Dari Bendosari, peserta diwakili oleh MI Muhammadiyah PK Bendungan dan MI Muhammadiyah Karanglo. Salah satu perwakilan menyampaikan bahwa forum ini memberikan perspektif baru bagi pimpinan sekolah.

“Workshop ini sangat membuka wawasan kami, khususnya dalam menghadapi dinamika orang tua dan karakter siswa yang semakin beragam. Materi yang disampaikan sangat relevan dan aplikatif untuk diterapkan di sekolah,” ungkap salah satu perwakilan MI Muhammadiyah dari Bendosari.

Selain penguatan kapasitas kepemimpinan, kegiatan ini juga menjadi ajang monitoring dan evaluasi (Monev) Program ICP guna memastikan pelaksanaannya berjalan optimal, terukur, dan berkelanjutan.

Melalui forum ini, FGM Jawa Tengah berharap lahir para pemimpin sekolah Muhammadiyah yang tidak hanya unggul secara manajerial, tetapi juga kokoh secara ideologis, mampu menggerakkan kolaborasi guru, siswa, dan orang tua dalam satu visi pendidikan Islam yang berkemajuan.

Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE