Sinergi ‘Aisyiyah dan Yayasan Hati Ikhlas Hadirkan SPPG untuk Anak Sehat dan Kuat

PWMJATENG.COM, BANTUL — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ‘Aisyiyah Kasihan pada Kamis (13/11). Peresmian dilakukan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, bersama Ketua Yayasan Hati Ikhlas Indonesia, Mohammad Arsjad Rasjid. Program ini menjadi bagian dari upaya memperkuat pemenuhan gizi anak dan ketahanan sosial masyarakat.
Dalam sambutannya, Haedar Nashir menegaskan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat pertama yang menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional (BGN), bahkan sebelum program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan.

“Sejak itu, program ini terus bergulir. Kini Muhammadiyah memiliki sekitar 150 unit SPPG yang akan terus bertambah,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Kepala BGN mengapresiasi fasilitas SPPG di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
“Saya bilang, itu baru satu. Masih banyak lagi yang seperti itu. Itulah bentuk partisipasi nyata Muhammadiyah,” kata Haedar.
1. Masa Depan Generasi Bangsa
Haedar menegaskan bahwa program gizi berkaitan langsung dengan kualitas generasi.
“Kita ingin melahirkan qurrata a’yun, bukan dzurriyatan dhi’afa — generasi kuat, bukan lemah,” tuturnya.
Ia menyoroti korelasi antara kondisi ekonomi masyarakat dan kualitas gizi anak, termasuk rendahnya rata-rata IQ nasional (78,59).
“Muhammadiyah tidak ingin masuk kontroversi. Cara bisa seribu, tapi tujuannya satu: menyehatkan generasi bangsa. Kalau ada kekeliruan, kita koreksi dengan tindakan,” tegasnya.
2. Menggerakkan Ekonomi Rakyat
Program MBG menurutnya dapat menjadi pendorong tumbuhnya wirausaha dan UMKM.
“Ekosistem ekonomi rakyat harus bergerak. Jika hanya dikelola kelompok besar, kita hadir dengan alternatif yang memberi solusi,” ujarnya.
3. Panggilan Keagamaan Berbasis Teologi Al-Ma’un
Menurut Haedar, SPPG ‘Aisyiyah merupakan wujud nyata dakwah pemberdayaan.
“Ini semangat mencerahkan dan memajukan masyarakat. Mentalitas perjuangan harus terus kita jaga,” ucapnya.
Ketua Yayasan Hati Ikhlas Indonesia, Mohammad Arsjad Rasjid, menyampaikan dukungan penuh atas hadirnya SPPG ‘Aisyiyah di Kasihan. Ia menilai program ini membawa dampak luas bagi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi warga.

“Yang dibangun bukan hanya dapurnya. Dampaknya luar biasa. Saya melihat sendiri anak-anak makan dengan cerah dan bahagia. Inilah yang kita inginkan,” ujarnya.
Arsjad menjelaskan bahwa yayasan ini didirikan bersama almarhumah ibundanya.
“Pemikirannya sederhana: kalau memberi, harus dengan hati ikhlas. Kami berharap ini menjadi amal jariyah bagi beliau,” tuturnya haru.
Ia juga menekankan bahwa pemenuhan gizi adalah pondasi pendidikan.
“Kalau anak tidak sehat, bagaimana bisa belajar baik? Mereka adalah calon pemimpin masa depan,” katanya.
Selain itu, ia menyoroti perputaran ekonomi lokal yang tercipta melalui rantai pasok pangan.
“Peternak ayam, petani beras, hingga usaha kecil ikut merasakan manfaatnya. SPPG menghidupkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Arsjad menegaskan kesiapan yayasan untuk memperluas kerja sama.
“InsyaAllah ini baru langkah awal. Kami siap membangun lebih banyak SPPG,” katanya.
Acara ditutup dengan pemotongan pita oleh Haedar Nashir dan Arsjad Rasjid sebagai tanda peresmian. Momen tersebut menandai sinergi antara lembaga filantropi dan gerakan keagamaan dalam memperkuat ketahanan gizi sekaligus kesejahteraan anak-anak Indonesia.
Editor: Al-Afasy



