PWMJATENG.COM, Pekalongan – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan sukses menyelenggarakan Kemah Bakti selama tiga hari di Lapangan Desa Gutomo, Karanganyar, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan yang berlangsung pada 17–19 Juli 2025 ini digelar tepat setelah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berakhir.
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan, Amilah, secara resmi membuka kegiatan pada Rabu, 17 Juli 2025. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kemah bukan sekadar agenda berkumpul, tetapi merupakan wadah pembentukan karakter dan pengembangan diri para siswa.
“Kemah ini bukan hanya sekadar berkumpul, tetapi juga wadah untuk mengasah kepemimpinan, disiplin, dan kemandirian kalian sebagai generasi penerus,” ujar Amilah dengan penuh semangat.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh pendamping kemah dan perwakilan pembina dari sejumlah organisasi siswa, seperti IPM, Hizbul Wathan, Tapak Suci, dan Palang Merah Indonesia (PMI). Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan nyata terhadap kegiatan yang mendidik ini.
Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan berbagai materi dan pengalaman yang memperkaya wawasan serta menumbuhkan semangat kebersamaan. Materi yang disampaikan mencakup keislaman, kehizbulwathanan, kreativitas, pengembangan minat dan bakat, serta latihan kedisiplinan.
Baca juga, Jika Al-Qur’an Bukan Mukjizat, Mengapa Tak Ada yang Bisa Menandinginya?
Tak hanya fokus pada teori, kegiatan kemah juga diwarnai dengan berbagai aktivitas seru dan edukatif. Peserta diajak menyatu dengan alam, berlatih kerja sama, dan mengasah daya tahan fisik serta mental. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian sejak dini.
Malam puncak Kemah Bakti dimeriahkan dengan pentas seni. Para peserta menunjukkan kebolehan mereka di atas panggung melalui penampilan musik, drama, puisi, hingga seni bela diri. Kreativitas dan semangat juang siswa terlihat jelas dari setiap penampilan yang mereka bawakan.
Acara ditutup secara resmi pada Jumat, 19 Juli 2025 oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Adibatul Mustaanah. Ia mengapresiasi partisipasi aktif seluruh peserta dan mengungkapkan harapannya agar nilai-nilai yang diperoleh selama kegiatan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
“Kami sangat bangga atas semangat dan kedisiplinan siswa-siswi selama kegiatan. Semoga bekal yang didapat bisa menjadi fondasi untuk menjadi kader Muhammadiyah yang militan dan mandiri,” ungkap Adibatul.
Kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan karakter tidak hanya dibentuk di dalam kelas. Lewat Kemah Bakti, para siswa diberi ruang untuk tumbuh sebagai pribadi yang tangguh, berdaya saing, dan memiliki semangat berorganisasi yang kuat.
Kontributor : Sanyoto
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
