Selaraskan Kebijakan, Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan Gelar Konsolidasi
PWMJATENG.COM, Pekalongan – Pada Ahad, 7 Juli 2024, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan menggelar konsolidasi kebijakan di Gedung Kopindo Pencongan, Wiradesa. Acara ini dihadiri oleh seluruh Pimpinan Harian PDM, Pimpinan Majelis, Lembaga Unsur Pembantu Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Pekalongan, dan organisasi otonom Muhammadiyah tingkat kabupaten.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan, Mulyono, menjelaskan bahwa konsolidasi ini merupakan program kerja yang telah diputuskan dalam Musyawarah Daerah dan dilaksanakan oleh Unsur Pembantu Pimpinan (UPP). “Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat organisasi dan kelembagaan, sehingga dapat mencapai kinerja yang terukur melalui Key Performance Indicator (KPI),” ujarnya.
Mulyono menekankan pentingnya langkah ini untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi modern yang mandiri. “Konsolidasi ini adalah langkah kita untuk menjadi organisasi modern yang mandiri. Kita berkumpul di sini untuk menyamakan persepsi dan meneguhkan komitmen sebagai organisasi yang kuat, mandiri, serta independen. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan harus menjadi contoh dan teladan bagi bangsa dengan menampilkan kepribadian yang santun dan berkarakter dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tegasnya.
Baca juga, Resmi Digunakan Tahun Ini, Revolusi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT): Solusi Baru bagi Umat Islam
Pemilihan Gedung Kopindo sebagai tempat kegiatan konsolidasi juga memiliki makna penting. “Gedung Kopindo memiliki nilai sejarah yang mendalam bagi Muhammadiyah. Di sinilah kongres tarjih Muhammadiyah yang menghasilkan Majelis Tarjih pertama kali dilaksanakan, dan pada Februari 2024 lalu Musyawarah Nasional Tarjih juga diadakan di sini,” kata Mulyono, yang akrab disapa Pak Kyai Mul.
Kegiatan konsolidasi membahas program kerja Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan yang merujuk pada program prioritas pimpinan, yaitu program top three goals: jamaah, jami’ah, dan jariyah, yang diukur dengan Key Performance Indicator (KPI). Program-program ini diharapkan dapat memperkuat basis organisasi di tingkat jamaah, meningkatkan kualitas pendidikan dan keilmuan di jami’ah, serta mengembangkan kegiatan amal usaha di jariyah.
Dalam sambutannya, H. Mulyono menegaskan bahwa komitmen terhadap prinsip-prinsip organisasi dan kebijakan yang telah disepakati harus terus dijaga. “Konsolidasi ini adalah momentum untuk meneguhkan kembali komitmen kita sebagai organisasi yang berorientasi pada kemajuan dan kesejahteraan umat. Muhammadiyah harus terus berinovasi dan adaptif terhadap perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan kita,” ujarnya.
Konsolidasi kebijakan Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan ini tidak hanya bertujuan untuk menyamakan persepsi dan strategi, tetapi juga untuk memperkuat posisi Muhammadiyah sebagai organisasi yang modern dan mandiri. Dengan mengacu pada KPI dan fokus pada program jamaah, jami’ah, dan jariyah, Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan umat dan bangsa.
Kontributor : Fakhrudin
Editor : M Taufiq Ulinuha