Sekretaris PWM Jateng Dodok Sartono Harapkan Akpol IMM Jadi Momentum Tanamkan Politik Berkemajuan
PWMJATENG.COM, Surakarta – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) menggelar kegiatan Akademi Politik (Akpol) bertema “Politik Berkemajuan: Jalan Tengah antara Idealisme dan Realitas Politik”, pada Kamis (7/8/25) di Auditorium UMPKU Surakarta.
Acara ini dibuka dengan kehadiran sejumlah tokoh penting dari Muhammadiyah maupun pemerintah daerah. Ketua Umum DPP IMM Riyan Beltra Delza memimpin langsung kegiatan ini. Hadir pula Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Dodok Sartono, Ketua Umum DPD IMM Jawa Tengah Nia Nur Pratiwi, Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani, dan Rektor UMPKU Surakarta Weni Hastuti.
Dalam sambutannya, Dodok Sartono menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta Akademi Politik. Para peserta diketahui berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menanamkan nilai-nilai politik yang berkemajuan di kalangan kader muda Muhammadiyah.
“Kami berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, melainkan juga mampu membentuk karakter politik yang santun, visioner, dan tetap berpegang teguh pada nilai keislaman,” ujar Dodok.
Sementara itu, Riyan Beltra Delza menekankan pentingnya merawat idealisme politik di tengah realitas yang kerap penuh kompromi. Ia menyebutkan bahwa IMM memiliki tanggung jawab historis untuk melahirkan politisi muda yang berani menyuarakan kebenaran, namun tetap realistis dalam bertindak.
“Politik itu bukan sekadar kekuasaan, tapi juga ruang dakwah. IMM harus hadir di ruang-ruang strategis untuk membawa narasi Islam berkemajuan,” tegas Riyan dalam pidatonya.
Baca juga, Membedah Surat Al-Ma’arij: Refleksi Kejiwaan dan Spiritualitas dalam Menegakkan Keadilan
Akademi Politik DPP IMM ini dirancang sebagai ruang pembelajaran sekaligus pengkaderan bagi para aktivis mahasiswa yang ingin terjun ke dunia politik. Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi tematik, simulasi kebijakan, dan analisis kasus-kasus politik kontemporer.
Ketua Umum DPD IMM Jawa Tengah, Nia Nur Pratiwi, menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini di wilayahnya. Ia menilai bahwa Jawa Tengah merupakan laboratorium strategis dalam membentuk nalar politik yang progresif di kalangan pemuda.
“Kader IMM harus mampu membaca dinamika politik secara jernih, tanpa kehilangan arah perjuangan. Idealisme itu penting, tapi kita juga perlu memahami realitas agar tidak naïf,” kata Nia.
Senada dengan itu, Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani menilai bahwa kehadiran IMM dalam ranah politik merupakan hal yang positif. Ia mengapresiasi inisiatif DPP IMM yang terus mendorong kader-kadernya untuk memahami dunia politik sejak dini, namun dengan cara yang santun dan konstruktif.
“IMM punya rekam jejak panjang dalam gerakan intelektual. Kalau anak-anak muda seperti ini masuk ke politik, saya percaya akan ada perbaikan dalam sistem,” tutur Astrid.
Rektor UMPKU Surakarta, Weni Hastuti, dalam sambutannya juga menegaskan komitmen kampus dalam mendukung kegiatan-kegiatan politik mahasiswa yang berbasis nilai dan edukasi.
“Sebagai institusi pendidikan, kami punya tanggung jawab moral untuk memfasilitasi tumbuhnya budaya politik yang sehat, apalagi jika itu digagas oleh IMM,” ujarnya.
Kegiatan Akademi Politik ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dengan berbagai sesi yang menghadirkan pembicara dari akademisi, politisi, hingga praktisi kebijakan publik. Peserta diharapkan mampu membawa pulang bekal pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam perjuangan politik yang tetap bermoral.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
