Sekolah Perempuan Plus 2025 Chapter 15: Kembangkan Produk Olahan Bawang dan Bangun Personal Branding MUA

PWMJATENG.COM, Grobogan — Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) IMM Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Semarang kembali melanjutkan rangkaian Sekolah Perempuan Plus 2025 di Desa Kandangrejo, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, pada Minggu (28/09/2025). Pertemuan kali ini memasuki sesi Pembekalan Minat Part 2, di mana peserta mulai mengembangkan keterampilan sesuai bidang pilihan: tata rias dan pengolahan bawang merah.
Pada bidang pengolahan bawang merah, peserta diajak berinovasi menciptakan produk baru seperti stik bawang merah dan pangsit bawang merah, sebagai pengembangan dari produk bawang goreng yang telah dibuat sebelumnya. Peserta juga mempelajari teknik menjaga kualitas rasa, tekstur, hingga pengemasan agar produk memiliki daya saing dan nilai jual lebih tinggi.

Untuk bidang tata rias, tema yang diangkat adalah “How to Become a Professional Makeup Artist”. Materi tidak hanya membahas teknik merias, tetapi juga strategi membangun personal branding di media sosial melalui pembuatan konten ala Makeup Artist (MUA) profesional.
Ketua Tim Pelaksana, Reffi Naufal, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai pembinaan lanjutan menuju kemandirian ekonomi perempuan desa.
“Kami ingin peserta tidak hanya bisa membuat produk atau merias wajah, tetapi juga memahami cara memasarkan dan membangun citra profesional. Dari sini mereka bisa mulai melihat peluang usaha nyata,” jelasnya.
Kepala Desa Kandangrejo, Bapak Widi, memberikan apresiasi atas kreativitas peserta dalam dua bidang keterampilan ini.
“Perempuan di Desa Kandangrejo punya potensi besar. Inovasi produk olahan dan kreativitas tata rias bisa menjadi langkah awal menuju ekonomi desa yang lebih mandiri,” ungkapnya.
Salah satu peserta tata rias, Ibu Rini Wahyuni, menceritakan pengalamannya mengikuti sesi personal branding.
“Saya jadi lebih paham pentingnya promosi di media sosial. Ternyata bukan hanya hasil rias yang dinilai, tetapi juga bagaimana kita menampilkan karya dengan menarik,” ujarnya.
Melalui Sekolah Perempuan Plus 2025, para perempuan Desa Kandangrejo mendapatkan keterampilan teknis sekaligus wawasan kewirausahaan dan strategi pemasaran. Bekal ini diharapkan menjadi landasan kuat bagi peningkatan kemandirian ekonomi keluarga serta memperkuat peran perempuan dalam pembangunan desa.
Editor: Al-Afasy



