Khazanah Islam

Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Ustadz Adi Hidayat

PWMJATENG.COM, Jakarta – Rabiul Awal menjadi bulan yang istimewa bagi umat Islam. Pada bulan inilah Rasulullah SAW dilahirkan. Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, umat Islam di seluruh dunia memperingati Maulid Nabi, yakni hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH), menerangkan sejarah munculnya tradisi peringatan Maulid Nabi. Menurutnya, peringatan itu baru berkembang setelah Rasulullah wafat, ketika umat mulai melupakan ajaran dan perjuangan beliau.

“Orang mulai menyimpang dari beberapa hal dalam kehidupannya. Jadi semakin meluas, sama persis seperti zaman sekarang, ketika ajaran sudah menyebar luas, maka orang mulai lupa dengan pokok ajarannya,” ujar UAH.

Perbedaan Pandangan Sejarah Awal Maulid Nabi

UAH menjelaskan, terdapat perbedaan pandangan mengenai kapan peringatan Maulid Nabi pertama kali diselenggarakan. Beberapa sumber menyebutkan dimulai antara tahun 362 H hingga 567 H. Ada pula yang menyebutkan antara 549 H hingga 630 H, serta sebagian mengindikasikan periode sekitar 567 H hingga 640 H.

Peringatan ini lahir dari kondisi umat yang melemah, jauh dari tuntunan Nabi. Untuk itu, momentum kelahiran Rasulullah kembali dihidupkan. Salah satunya tercatat pada masa Dinasti Fatimiyah atau Dinasti Ubaidiyah di Mesir, dipelopori oleh Abu Tamim Mu’izzuddin atau Al-Muiz Lidinillah.

Baca juga, Mengambil Konsep Pendidikan Anak dari Buya A.R. Sutan Mansur

“Pada masa itu, perayaan hanya sebatas menyebut siapa Rasulullah, tempat kelahiran, latar keluarga, hingga akhlak beliau. Tujuannya untuk mengingatkan umat yang mulai lupa,” jelas UAH.

Peran Gubernur Irbil dalam Menghidupkan Maulid

Selain itu, UAH menyebut tokoh penting lain dalam sejarah Maulid, yakni Muzhaffar Abu Said Kuukuburi yang hidup sekitar tahun 549–630 H. Saat menjabat sebagai Gubernur Irbil di Irak, ia mengumpulkan para ulama untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

“Karena banyak kecenderungan umat yang lupa dengan Nabi, beliau mengumpulkan ulama agar menjelaskan keutamaan Rasulullah. Mereka membahas, membuat syair, hingga qasidah,” ungkap UAH.

Dari tradisi itulah lahir karya-karya sastra yang masih dikenal hingga kini, seperti Maulid Barzanji dan Maulid Diba’. “Awalnya bukan bacaan yang dilagukan, melainkan syair yang menerangkan kehidupan Nabi,” tambahnya.

Salahudin Al-Ayubi dan Penguatan Spiritualitas

Pendapat lain menyatakan, peringatan Maulid Nabi dipopulerkan oleh Salahudin Al-Ayubi sekitar tahun 567–640 H. Ia dikenal sebagai panglima besar yang membebaskan Palestina.

“Nama Salahudin dicatat dalam sejarah. Beliau dipuji dengan berbagai kisah yang dituliskan oleh para sejarawan Islam setelahnya,” kata UAH.

Menurutnya, Salahudin menghidupkan peringatan Maulid untuk memperkuat mentalitas pasukannya. Ia menilai sebagian tentaranya sudah siap secara spiritual, sementara yang lain masih kurang kedekatannya dengan Allah.

“Beliau melihat pasukannya, ada yang shalat di malam hari, ini sudah siap. Tetapi ada juga yang masih begadang, akhirnya beliau menilai mentalnya belum siap,” terang UAH.

Selain untuk pasukan, Salahudin juga melihat masyarakat ketika itu mulai jauh dari ajaran Nabi. Karena itu, momentum kelahiran Rasulullah kembali dihidupkan, baik pada bulan Rabiul Awal maupun di waktu lainnya.

“Dihidupkan oleh beliau di waktu-waktu itu. Ada yang mengatakan di bulan Rabiul Awal untuk mengambil momentumnya, ada juga yang menyebut bahkan di luar bulan itu,” pungkas UAH.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE
#
https://cheersport.at/doc/pkv-games/https://cheersport.at/doc/bandarqq/https://cheersport.at/doc/dominoqq/https://cecas.clemson.edu/mobile-lab/pkvgames/https://cecas.clemson.edu/mobile-lab/bandarqq/https://cecas.clemson.edu/mobile-lab/dominoqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/pkvgames/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/bandarqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/dominoqq/
https://journal.rtc.bt/https://revistas.pge.sp.gov.br/
https://prajaiswara.jambiprov.go.id/https://lpm.stital.ac.id/https://digilib.stital.ac.id/https://sipil.teknik.untan.ac.id/https://lpsi.uad.ac.id/https://bsdm.uad.ac.id/