BeritamdmcPWM Jateng

Sebulan Pascabencana Longsor, Muhammadiyah Bentuk Jamaah Tangguh Bencana di Petungkriyono

PWMJATENG.COM, Pekalongan – Sebulan setelah bencana longsor yang melanda Petungkriyono, Pekalongan, Muhammadiyah secara resmi menutup layanan tanggap darurat dengan penguatan kapasitas masyarakat dan pembentukan Jamaah Tangguh Bencana. Penutupan layanan ini dilakukan pada Selasa (25/2/25) setelah serangkaian pelatihan, simulasi kebencanaan, serta pengajian bersama warga setempat.

Muhammadiyah melalui Lembaga Resiliensi Bencana atau Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB-MDMC), bekerja sama dengan berbagai majelis, lembaga, dan organisasi otonom Muhammadiyah, telah aktif dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascalongsor yang sempat mengisolasi tujuh dusun.

Menurut Valerian, relawan Muhammadiyah yang bertugas di Petungkriyono, program Jamaah Tangguh Bencana melibatkan 100 warga dari dua dusun terdampak, yaitu Dusun Dranan dan Dusun Totogan. “Sebanyak 50 warga dari masing-masing dusun mendapatkan pelatihan mitigasi bencana sebagai langkah antisipasi jika terjadi bencana serupa di masa mendatang,” ungkapnya.

Selama hampir sepekan, warga mengikuti berbagai pelatihan, mulai dari pembentukan struktur Jamaah Tangguh Bencana, pelatihan kebencanaan, simulasi evakuasi, hingga pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Baca juga, BREAKING! Muhammadiyah Terjunkan Tim SAR Medis untuk Tembus Wilayah Terisolir Longsor Petungkriyono

Selain pelatihan, pengajian akbar juga digelar sebagai bagian dari proses pemulihan mental dan spiritual warga. Acara ini dihadiri oleh perwakilan LRB-MDMC Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Lazismu Jawa Tengah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan, serta para relawan Muhammadiyah dan masyarakat setempat.

Dengan berakhirnya layanan tanggap darurat ini, Muhammadiyah berharap masyarakat Petungkriyono semakin siap menghadapi potensi bencana di masa depan. “Kami tidak hanya hadir saat bencana terjadi, tetapi juga ingin membangun ketangguhan masyarakat agar mampu mandiri dalam menghadapi risiko bencana,” kata perwakilan LRB-MDMC PWM Jawa Tengah.

Bencana longsor yang melanda Petungkriyono sebulan lalu mengakibatkan ribuan warga terdampak dan menyebabkan akses ke tujuh dusun terputus. Berkat kerja sama berbagai pihak, kondisi di wilayah tersebut kini berangsur pulih, dan masyarakat mulai beradaptasi dengan situasi pascabencana.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE