SD Muhammadiyah PK Kottabarat Terapkan Teknik STOP pada Pembelajaran Sosial Emosial (PSE)
PWMJATENG.COM, Surakarta – Penerapan Pembelajaran Sosial Emosial (PSE) dapat menjadi strategi sekolah dalam memastikan well being murid. Kegiatan belajar yang dialami di sekolah menjadi sebuah proses konstruktif dan menyenangkan.
Andi Arfianto, guru kelas V SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, menerapkan PSE dengan teknik STOP dalam kegiatan pembuka pembelajaran Matematika, Selasa (15/3/2022).
Menurut Andi, PSE dapat mengurangi stres dan tekanan yang dialami dalam proses belajar, sehingga membantu murid menjadi individu yang memiliki sikap positif terhadap diri maupun orang lain dalam kehidupan sosial.
“Penerapan teknik STOP sangat bermanfaat dalam membangun kesadaran penuh (mindfulness), meredakan ketegangan, mengembalikan, dan membangun fokus murid, “ ujarnya.
Selanjutnya, Andi menjelaskan implementasi teknik STOP yang dilakukan dalam pembelajaran Matematika. Pertama, S (stop/berhenti). Mengintruksikan kepada semua murid untuk menghentikan sejenak semua aktivitas. Kemudian meminta murid duduk dengan posisi yang nyaman, badan tegak, rileks, dan meletakkan kedua tangan di atas paha.
Kedua, T (take a deep breath/ tarik napas dalam). Menginstruksikan kepada semua murid untuk menarik napas, merasakan udara segar yang masuk ke hidung, kemudian menghembuskan, sebanyak 2 – 3 kali.
Baca juga, Eliminasi TB Tahun 2028, Yayasan Mentari Sehat Indonesia Semarang Selenggarakan FGD
Ketiga, O (observe/amati). Menginstruksikan kepada semua murid untuk mengamati apa yang sedang dirasakan pada tubuh. Mengamati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Mengamati bagian-bagin tubuh yang lainnya dalam posisi semua anggota tubuh rileks.
Keempat, P (Proceed/lanjutkan). Pada tahap ini latihan selesai. Kemudian melanjutkan kembali aktivitas pembelajaran yang masuk pada tahap inti. Dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.
“Penerapan teknik STOP secara rutin, dapat membangun kemampuan merespon dan mengambil keputusan dengan lebih reflektif,” imbuhnya.
Menurut salah satu murid kelas V, Nadira Elvaretta Althaf, penerapan teknik STOP yang dilakuan di awal pembelajaran Matematika sangat bermanfaat.
“Saya mengikuti semua intruksi yang disampaikan dari awal hingga akhir, Alhamdulillah saya merasa nyaman dan tidak mengantuk lagi saat pembelajaran Matematika di waktu siang,“ pungkas Nadira. (mtu)