SD Muh. 1 Ketelan Launching Sekolah Berbudaya Unggul
PWMJATENG.COM, SOLO – Jelang resepsi perayaan Milad ke-85 Sekolah Rujukan Nasional Pendidikan Karakter Berbasis Teknologi Informasi dan Budaya SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta akan diisi dengan peluncuran ‘Sekolah Berbudaya Unggul’.
Sebelum peluncuran buku panduan Protokol Covid-19, buku panduan ibadah, inovasi M1 Smart multi guna, radio streaming solo belajar, akan digelar siraman rohani Pengajian Virtual zoom semarak dan spirit bulan Muharram, Jum’at (24/2/2018).
“Milad Ke-85 di tengah pandemi Covid-19 suasananya berbeda masa prihatin. Tahun ini lebih kemuhasabah mengutamakan spiritual, meningkatkan kesehatan, kompetensi guru karyawan dalam memberikan layanan orang tua dan siswa berkaitan kualitas pembelajaran jarak jauh,” kata Ketua Panitia Milad, Jatmiko.
Telah cukup lama melewati berbagai kondisi zaman dengan era tantangan dan peluang yang berbeda tetapi tetap eksis dalam menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas.
Menyediakan berbagai fasilitas ada 30 jenis ekstrakurikuler, mengantongi lebih dari 190 prestasi. Ada perpustakaan terkareditasi A, laboratorium MIPA, Bahasa dan Botani, Ruang musik dan ruang karawitan, Kantin sehat BINTANG 1 dari BPOM RI, melatih kewirausahaan sdiakn toko BUMS.
Penguasaan teknologi dan informasi, tersedia penyediaan Wifi di ruang belajar. Laboratorium komputer, tim TIK, 30 unit laptop Pustekkom.
Kepala Sekolah Hj Sri Suyekti mengungkapkan insya allah sekolah siap tatap muka apabila dinas terkait menunjuk. Persiapan tatap muka dimulai bentuk satgas covid, SOP pranata kerja, menyiapkan sarpras tatapmuka, cuci tangan, masker, hand sanirizer, setiap kelas dua lokal, jadwal-jadwal steriliassai AC.
“Milad kali ini tidak untuk kegiatan yang show of force (unjuk kekuatan) seperti tahun lalu, pentas budaya, olahraga, mendatangkan massa kita tiadakan, kita siapkan matang tatap muka. Semoga menjadi inspirasi sekolah lain. Imbasnya lebih luas. memang pendidikan harus tetap berjalan dan berlangsung, juga ekonomi, pedidikan, dan kesehatan,”ujarnya.
Ada 24 kelas. Sistem kelas bawah dan kelas atas kita bagi hari. Kelas bawah tatap muka, kelas atas daring begitu pula sebaliknya. Jaraknya sudah kita atur, termasuk kedatangan tidak bersama-sama kita atur.
Misalnya kelas satu masuk pukul 07.30 WIB maka kelas 2 Pukul 08.00 termasuk kepulangannya biar tidak terjadi kerumunan.
“Selangkah lebih maju, karena kita sekolah rujukan nasional harus bisa menjadi contoh, kita sudah sepkaat dengan orang tua kalau tidak patuh kita tutup. Banyak orang tua yang mengizinkan, dan yang paling utama kurikulum itu adalah teladan dan pelibatan orang tua,” pungkasnya. (Humas dan Ketua Panitia Milad, Jatmiko)