BeritaKabar Daerah

Sarat Makna! Milad ke-116 Muhammadiyah di Sukoharjo Serukan Refleksi Kepemimpinan dan Dakwah Berkemajuan

PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Semangat pembaruan dan kepemimpinan tercerahkan menggema dalam peringatan Milad ke-116 Muhammadiyah yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo, Selasa malam, 3 Juni 2025 atau bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1446 H. Bertempat di aula SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, acara berlangsung sejak pukul 19.30 hingga 22.00 WIB.

Acara tersebut dihadiri oleh Pimpinan Harian PDM Sukoharjo, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sukoharjo, para ketua majelis dan lembaga, serta perwakilan kader Muhammadiyah dari seluruh penjuru Kabupaten Sukoharjo. Mereka berkumpul untuk mengikuti sarasehan yang menjadi inti dari peringatan milad kali ini.

Ketua PDM Sukoharjo, Djumari, dalam sambutannya mengatakan bahwa peringatan milad bukan sekadar seremonial, melainkan ajang untuk memperkuat kembali visi keumatan dan kebangsaan yang telah dirintis oleh KH Ahmad Dahlan. “Muhammadiyah harus menjadi pelopor dalam membangun bangsa melalui dakwah, pendidikan, dan kerja sosial yang nyata,” tegasnya.

Sarasehan menghadirkan tiga pembicara utama, yaitu Ketua PDM Wonogiri Kusman Toha, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Harun, dan Ketua PDM Sukoharjo Djumari sendiri. Ketiganya menyoroti pentingnya refleksi atas perjalanan panjang Muhammadiyah yang kini telah menginjak usia 116 tahun dalam kalender hijriah.

Dalam paparannya, Kusman Toha menyampaikan bahwa usia Muhammadiyah yang genap 116 tahun menunjukkan kematangan gerakan dakwah Islam berkemajuan. “Muhammadiyah telah berdiri sejak 8 Dzulhijjah 1330 H. Ini adalah anugerah besar dari Allah SWT bagi umat Islam, khususnya di Indonesia,” ujar Kusman.

Baca juga, Kurban: Manifestasi Kepasrahan Total kepada Allah SWT

Ia juga menekankan bahwa kader Muhammadiyah harus tetap konsisten dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan pencerahan di berbagai lini kehidupan. Menurutnya, tantangan zaman yang semakin kompleks harus dijawab dengan pendekatan dakwah yang cerdas, adaptif, dan berbasis keilmuan.

Senada dengan Kusman, Harun selaku Rektor UMS mengajak para kader untuk menjadikan lembaga pendidikan Muhammadiyah sebagai poros peradaban Islam modern. Ia menegaskan bahwa kampus Muhammadiyah harus mampu mencetak generasi unggul yang siap menghadapi disrupsi zaman.

“Kita tidak boleh terpaku pada rutinitas administratif. Lembaga pendidikan Muhammadiyah harus tumbuh sebagai pusat inovasi yang memadukan nilai-nilai Islam dengan kemajuan teknologi,” katanya.

Sementara itu, Djumari menambahkan bahwa tantangan sosial dan moral di tengah masyarakat membutuhkan kehadiran Muhammadiyah secara lebih nyata. Ia mencontohkan pentingnya amal usaha Muhammadiyah seperti sekolah, rumah sakit, dan lembaga sosial yang bisa menjangkau umat secara langsung.

“Amal usaha adalah wajah nyata dakwah Muhammadiyah. Kita harus pastikan keberadaannya menjawab kebutuhan umat dan bangsa,” ujarnya menegaskan.

Momentum milad ini, lanjut Djumari, harus dijadikan sebagai titik tolak untuk memperkuat semangat tajdid (pembaruan) yang telah menjadi ciri khas gerakan Muhammadiyah sejak didirikan. Ia berharap seluruh elemen persyarikatan semakin solid dan terus bersinergi.

Kontributor : Ahimza
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE