PWMJATENG.COM, Boyolali – Pondok Pesantren Muhammadiyah Manafiul Ulum Sambi di Desa Canden, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi santri yang unggul, Selasa (14/1/25). Salah satu upaya yang konsisten dilakukan adalah menjadikan Muhadatsah (percakapan dalam Bahasa Arab) dan Khitobah (latihan pidato) sebagai bagian dari rutinitas harian para santri.
“Kami ingin membentuk generasi santri yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik, terutama dalam Bahasa Arab dan ceramah,” ungkap Suradi, Wakil Direktur Ponpes Muhammadiyah Manafiul Ulum Sambi.
Ponpes ini memiliki dua kampus utama yang mendukung program unggulan tersebut. Kampus pusat berlokasi di Canden Sambi dan menaungi SMP Muhammadiyah 14 Sambi serta SMA Muhammadiyah Program Khusus (PK) Sambi. Sementara itu, Kampus 2 yang berada di Desa Jati Sambi membawahi TK Aisyiyah PK Sambi dan SD Muhammadiyah PK Sambi.
Menurut Ari Rosmawati, Kepala SMA Muhammadiyah PK Sambi, integrasi Muhadatsah dan Khitobah ke dalam kegiatan sehari-hari membantu meningkatkan rasa percaya diri para santri. “Santri menjadi lebih percaya diri dan mampu berbicara di depan umum dengan baik,” jelasnya.
Baca juga, Download Tanfidz Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024
Senada dengan itu, Rokhim, Kepala SMP Muhammadiyah 14 Sambi, menambahkan bahwa kebiasaan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan bahasa tetapi juga mempersiapkan santri untuk tampil di berbagai acara formal maupun nonformal. “Program ini benar-benar membentuk kepribadian santri menjadi lebih matang,” ujarnya.
Tidak hanya di tingkat menengah, program ini juga diterapkan di tingkat pendidikan dasar. Murni, Kepala SD Muhammadiyah PK Sambi, menyebutkan bahwa pembiasaan sejak dini sangat penting agar anak-anak mampu beradaptasi dengan lingkungan yang mendukung penguasaan Bahasa Arab. Hal ini juga diamini oleh Mulyati, Kepala TK Aisyiyah PK Sambi, yang menilai program ini sebagai langkah awal yang efektif untuk melatih keberanian anak berbicara di depan umum.
“Sejak kecil, anak-anak dilatih untuk menggunakan Bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari. Ini menjadi bekal penting untuk jenjang pendidikan berikutnya,” tutur Murni.
Dengan konsistensi dalam menjalankan program Muhadatsah dan Khitobah, Ponpes Muhammadiyah Manafiul Ulum Sambi berharap dapat mencetak generasi santri yang kompeten, berakhlak mulia, dan siap bersaing di kancah global. “Kami ingin santri kami menjadi duta dakwah yang unggul, mampu membawa nama baik pondok pesantren di tingkat nasional maupun internasional,” tutup Suradi.
Kontributor : Pujiono
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha