PWMJATENG.COM, Magelang – Pondok Pesantren Muhammadiyah Sambak (PPMS) atau Pondok Situgu, yang baru berdiri sekitar dua tahun, telah menunjukkan perkembangan luar biasa dengan prestasi para santrinya. Salah satu prestasi gemilang diraih oleh Alfin Rahmatullah Niami, seorang santri PPMS yang berhasil meraih peringkat pertama dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Matematika tingkat Kabupaten Magelang.
Kemenangan Alfin mengejutkan banyak pihak, mengingat ia bersaing dengan peserta dari berbagai sekolah negeri dan swasta di Kabupaten Magelang. Ia mengungguli peserta lain, termasuk dari SMPN 1 Salam yang berada di peringkat kedua, serta SMPN 2 Mungkid di posisi ketiga.
Keberhasilan Alfin ini sekaligus mengharumkan nama SMP Muhammadiyah Plus Sambak, tempat ia menuntut ilmu. Meski terletak di pelosok desa, sekolah ini dikenal dengan prestasi dan inovasinya dalam berbagai bidang, termasuk sains.
Capaian luar biasa ini tentu tidak lepas dari visi Pondok Situgu yang menekankan pentingnya memadukan pendidikan agama dengan sains. Syoiful, koordinator ustadz pengampu di PPMS, menegaskan bahwa sains memiliki peran penting dalam kehidupan beragama.
“Islam tidak bisa dilepaskan dari sains. Banyak aspek ibadah yang pelaksanaannya membutuhkan pengetahuan matematika. Jadi menurut kami, belajar sains ini wajib,” jelas Syoiful.
Baca juga, Degradasi Akhlak dan Etika Bermedia Sosial dalam Perspektif Islam
Untuk mendukung visi ini, Pondok Situgu serius dalam memaksimalkan pembelajaran sains dengan merekrut guru-guru yang kompeten di bidang tersebut. Salah satunya adalah Restina Adhiyati, guru pendamping Matematika yang memiliki prestasi cemerlang, seperti meraih nilai sempurna dalam Ujian Nasional dan medali emas di olimpiade fisika.
“Alhamdulillah, kami dibantu oleh guru-guru yang mumpuni. Setiap santri memiliki karakter yang berbeda, sehingga membutuhkan metode pengajaran yang inovatif dan kreatif,” tambah Syoiful.
Selain itu, Fita Trisnawati, seorang dokter yang aktif di Pondok Situgu, juga rutin mendampingi para santri dalam belajar, memberikan nilai tambah tersendiri dalam proses pembelajaran di pondok ini.
Pondok Situgu juga menerapkan metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Setiap hari, para santri diwajibkan untuk menulis hal-hal penting yang mereka pelajari. Pada malam harinya, mereka diminta untuk mempresentasikan apa yang telah dicatat dan dipelajari di sekolah.
Tak hanya itu, para santri juga rutin mengikuti kompetisi sains online untuk menguji kemampuan mereka. Dari kompetisi ini, banyak santri yang akhirnya berhasil meraih medali emas, membuktikan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan berhasil memotivasi mereka untuk terus belajar.
“Harapan kami, santri di sini bisa menjadi intelektual Islam yang bermanfaat besar bagi umat dan peradaban,” ujar Syoiful penuh harap.
Pondok Pesantren Muhammadiyah Sambak berlokasi di Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Desa Sambak sendiri dikenal dengan berbagai aksi peduli lingkungan, seperti pengolahan limbah tahu menjadi biogas, pelestarian hutan Potorono, hingga pengembangan wisata ecotourism.
Kontributor : Rofiq
Editor : M Taufiq Ulinuha