
PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mendorong literasi kesehatan di kalangan santri dengan mengenalkan sistem Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) digital serta pelatihan pembuatan media edukasi. Kegiatan ini berlangsung di Pesantren Muhammadiyah Mambaul Ulum Andong, Minggu (14/9), dan diikuti seluruh warga pesantren, termasuk 27 santri serta 9 pengurus.
Ketua tim, Ayu Khoirotul Umaroh, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari pengabdian masyarakat Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMS. Ia menyebut kegiatan dibagi ke dalam dua sesi. Pertama, pelatihan pemanfaatan Poskestren digital yang dapat diakses melalui laman poskestrendigital.com. Kedua, pelatihan desain poster kesehatan menggunakan aplikasi Canva.
“Poskestren digital ini kami hadirkan untuk memudahkan pencatatan kesehatan sekaligus meningkatkan layanan kesehatan di lingkungan pesantren,” ujar Ayu, Selasa (16/9).
Ayu menerangkan, sistem Poskestren digital memiliki beberapa menu utama. Fitur E-Skrining digunakan untuk input data kesehatan dan hasil simpulan kondisi santri. Lalu ada E-Report yang mendokumentasikan surat rujukan dari layanan kesehatan bila santri sakit. Fitur lain, E-Konsul, memungkinkan konsultasi kesehatan mental dengan psikolog.
Tidak hanya itu, tersedia Media Edukasi berupa video yang membahas berbagai topik kesehatan, serta Activity Notes untuk menyimpan file bukti aktivitas kesehatan. Menurut Ayu, sistem ini dirancang khusus bagi Ponpes Muhammadiyah Mambaul Ulum Andong yang menjadi mitra sasaran kegiatan.
Ia menambahkan, dalam sesi tersebut juga dikenalkan gamifikasi kesehatan. Santri diminta melakukan tantangan terkait makan bergizi, aktivitas fisik, dan menjaga kebersihan badan selama tiga minggu. Mekanismenya cukup menarik, santri melakukan scan barcode, menjawab pertanyaan, lalu poin akan terkumpul dan tercatat dalam leaderboard sistem.
“Gamifikasi ini membuat para santri lebih semangat karena ada unsur bermain. Kami berharap mereka dapat belajar sambil praktik menjaga kesehatan,” ungkap Ayu.
Baca juga, Menafsir Ulang Sirah Nabawiyah: Dari Narasi Mitos Menuju Pemahaman Historis
Sesi kedua diisi dengan pelatihan desain menggunakan Canva. Santri dan pengurus pesantren dilatih membuat poster dengan topik pencernaan, otot dan tulang, gigi, hingga kebersihan badan. Poster yang dihasilkan akan ditempatkan di Poskestren sebagai media edukasi.
“Poster ini bukan sekadar tugas desain, tapi menjadi sarana komunikasi kesehatan yang mudah dipahami,” jelas Ayu.

Suasana pelatihan berlangsung penuh antusiasme. Para santri terlihat aktif mencoba fitur-fitur digital, mendiskusikan topik kesehatan, dan berkreasi membuat desain. Kehadiran seluruh warga pesantren menunjukkan dukungan penuh terhadap inovasi teknologi dalam pengelolaan kesehatan.
Ayu menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal penguatan kapasitas digital di pesantren. Ia menilai, pemanfaatan teknologi akan membuat layanan kesehatan lebih cepat, efisien, dan terdokumentasi dengan baik.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap santri dan pengurus bisa mengoptimalkan teknologi untuk layanan kesehatan serta edukasi. Terutama untuk tantangan kesehatan tiga minggu ke depan. Semoga Poskestren digital ini dapat menjadi model pengelolaan kesehatan berbasis teknologi di pesantren,” tuturnya.
Selain itu, Ayu juga menegaskan bahwa program pengabdian masyarakat ini tidak hanya sekadar pelatihan, tetapi juga jembatan memperkuat hubungan antara UMS dan warga pesantren. Ia menilai, penerapan ilmu pengetahuan yang bermanfaat langsung akan memberi dampak lebih besar bagi masyarakat.
Antusiasme peserta dianggap sebagai bukti nyata bahwa digitalisasi di bidang kesehatan bisa diterima dengan baik oleh lingkungan pesantren. Menurut Ayu, semangat santri dalam mengikuti pelatihan menjadi dorongan bagi UMS untuk terus menghadirkan inovasi serupa.
“Dari respon positif ini, kami semakin yakin bahwa penguatan kapasitas digital di pesantren dapat terus berkembang dan memberi manfaat yang luas,” pungkasnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha