RS PKU Muhammadiyah Cepu Siapkan Relawan Tangguh Menghadapi Bencana
PWMJATENG.COM, CEPU – Bertempat di gedung pertemuan RS PKU Muhammadiyah Cepu diselenggarakan Workshop Penanggulangan Bencana dan Penguatan Kapasitas Tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) RS PKU Muhammadiyah Cepu, Rabu (4/10/2017). Kegiatan tersebut diikuti oleh 35 orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Organisasi Otonom se-Cabang Cepu dan BPBD Kabupaten Blora yang turut menyampaikan materi manajemen penanggulangan bencana. Menurut penuturan dr. Lukman Hakim, Sp.OT selaku Ketua MDMC RS PKU Muhammadiyah Cepu kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara lebih menyeluruh terkait tugas pokok dan fungsi lembaga.
“Ini merupakan pertemuan pertama sejak kami ditunjuk mengelola lembaga penanggulangan bencana di lingkungan RS PKU Muhammadiyah Cepu. Para pengurus dan relawan yang rata-rata adalah wajah baru ini perlu mendapatkan penjelasan lebih detail mengenai tugas yang harus diemban. Oleh karena itu kami mengundang langsung Ketua MDMC PWM Jawa Tengah selain mengundang BPBD Kabupaten Blora”, imbuh dokter yang baru menyelesaikan studinya di bidang ortopedi ini.
Naibul Umam selaku Ketua MDMC Jawa Tengah yang hadir dan memberikan materi membenarkan bahwa kegiatan seperti ini penting guna menyusun strategi pelaksanaan program kegiatan. “Kami menyambut baik acara seperti ini karena akan semakin mempertegas bagaimana cara mencapai tujuan lembaga dalam kurun waktu jangka pendek maupun jangka panjang. Bahkan melalui pertemuan seperti ini akan muncul ide dan gagasan yang lebih spesifik yang akan menjadi ciri khas respon tanggap darurat misalnya tentang pemenuhan kebutuhan dasar untuk kelompok rentan (ibu menyusui dan ibu hamil)”, tegas Umam
“Bekal untuk menjadi relawan tidak hanya semangat dan niat ihlas demi kemanusiaan semata. Relawan perlu mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung tugas. Melalui acara seperti peserta akan menemukenali potensi sekaligus kebutuhan bagi peningkatan kemampuan individu relawan”, imbuh Umam
Peraturan Kepala BNPB nomor 17 tahun 2011 tentang Pedoman Relawan PB menyebutkan terdapat 26 unit kecakapan sebagai relawan yang dipersyaratkan. Untuk memenuhinya membutuhkan wahana peningkatan kapasitas individu relawan baik melalui pelatihan maupun kegiatan lain yang mendukung. Setiap lembaga pembina relawan mempunyai tugas memenuhi kebutuhan standar minimum relawan tersebut. Oleh karena itu MDMC selaku lembaga pembina relawan juga dituntut menjalankan fungsi tersebut.
Disinggung soal standar minimum relawan tersebut, dr. Lukman selaku Ketua MDMC RS PKU Muhammadiyah Cepu bertekad untuk memprioritaskan kegiatan peningkatan kapasitas relawan melalui pelatihan. “Kami sudah sepakat bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama akan kami gelar pelatihan kaji cepat dan kaji kebutuhan tanggap darurat bencana dengan pemateri dari MDMC Jawa Tengah. Pelatihan ini penting agar dalam kurun waktu 1 – 3 jam pertama saat terjadi bencana kami segera mendapatkan data dan informasi warga terdampak beserta kebutuhan dasar prioritas”, demikian tekad Lukman.
Lebih lanjut Lukman juga menegaskan bahwa MDMC RS PKU Muhammadiyah Cepu akan mengembangkan pelatihan-pelatihan relawan. “Kami akan bekerjasama dengan pihak lain seperti CERT (Cepu Emergency Response Team) yang selama ini relatif aktif dalam kegiatan pelatihan SAR dan manajemen operasi tanggap darurat bencana. Kerjasama ini penting untuk memperkuat kelembagaan sekaligus membangun jejaring antar sesama relawan penanggulangan bencana”, demikian tutur Lukman mengakhiri penjelasannya. (Tandon Pribadi)