Rihlah Ilmiah Tingkatkan Kualitas Belajar
PWMJATENG.COM, Surakarta – Sejumlah 166 murid kelas IV dan V SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengadakan kegiatan rihlah ilmiah di Kota Malang, Selasa-Kamis (10-12/1/2023).
Kegiatan rihlah ilmiah merupakan program tahunan yang direncanakan untuk tujuan pengalaman belajar secara langsung (direct instruction). Dengan mengambil tema “Semangat Tanpa Batas, Belajar Lebih Berkualitas,” kegiatan ini bisa terselenggara berkat kerjasama yang apik antara pihak sekolah dengan pengurus komite kelas IV dan V.
Pemberangkatan kegiatan rihlah ilmiah dimulai pukul 20.00 WIB, Selasa (10/1/2023). Murid berkumpul di hall sekolah setempat untuk mendapatkan arahan dari panitia penyelenggara serta doa bersama untuk keselamatan dan kelancaran kegiatan ini.
Andi Arfianto, selaku ketua panitia kegiatan, menyampaikan bahwa terpilihnya Kota Malang sebagai tujuan rihlah ilmiah karena kota ini dijuluki kota pendidikan. Banyak institusi yang berdiri dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
“Pendidikan di Kota Malang berkembang sangat pesat dan menjadi barometer pendidikan di Indonesia, selain destinasi wisatanya yang beragam, kota ini memiliki daya tarik bagi para pembelajar,” imbuhnya.
Hari pertama, objek yang dikunjungi yaitu Eco Green Park dan Museum Angkut. Eco Green Park merupakan wahana edukasi bernuansa pedesaan yang meliputi berbagai spesies unggas unik dan serangga dari seluruh dunia.
Tak kalah uniknya, kunjungan ke Museum Angkut sangat menarik bagi murid. Murid dikenalkan dan belajar sejarah transportasi kendaraan tradisional hingga modern, Museum Angkut menjadi museum transportasi terbesar di Asia.
Baca juga, Struktur Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Periode 2022-2026
Hari kedua, destinasi pertama yang dikunjungi yaitu The Bagong Adventure Museum Tubuh. Museum ini memberikan edukasi dan penjelasan bagi murid tentang anatomi tubuh manusia.
Salah satu murid kelas V, Salsabila Clavinova sangat antusias mengikuti kegiatan rihlah ilmiah ini.
“Ini pengalaman pertamaku mengikuti kegiatan pembelajaran di luar sekolah sampai berhari-hari, kita diberi pengalaman secara langsung dari hasil mengamati dan bereksplorasi. Kerjasama dan kekompakan tim sangat diperlukan dalam kegiatan ini,” tambahnya.
Kegiatan rihlah ilmiah ditutup dengan kunjungan di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi. SMK ini memiliki fasilitas dan program keahlian bertaraf internasional. Sejalan dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, murid diberi pelatihan dan praktik langsung membuat roket air sekaligus diberi teknik sederhana tentang pembuatan mobil listrik dan program robotik.
Ratna Fitriah Ike, selaku perwakilan komite dan tenaga medis yang tergabung dalam perjalanan rihlah ilmiah, menyampaikan bahwa pengalaman yang didapat murid secara langsung biasanya lebih mengena dan berkesan karena apa yang diperoleh berasal dari apa yang mereka amati dan lakukan.
“Kegiatan ini tidak hanya menarik bagi murid tetapi memiliki segi positif di antaranya menjalin keakraban, kerja sama, dan silaturahmi antarwali siswa kelas IV dan V,” pungkasnya.
Nikmah Hidayati