Resmi Beroperasi, RS AR Fachruddin UMS Dapat Sambutan Positif Masyarakat

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Rumah Sakit AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi beroperasi dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Rumah sakit ini diperkenalkan kepada warga pada Sabtu malam (13/12/2025), setelah peresmian yang dilakukan pada siang harinya.
Peresmian RS AR Fachruddin UMS dilakukan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., didampingi Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, S.H., M.Kn. Kehadiran rumah sakit ini menjadi bagian dari penguatan layanan kesehatan Muhammadiyah di wilayah Solo Raya.

Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., menjelaskan bahwa kegiatan pengenalan pada malam hari bertujuan mendekatkan RS AR Fachruddin UMS dengan masyarakat sekitar. Warga diajak melihat langsung fasilitas serta layanan kesehatan yang tersedia.
“Pada malam hari ini masyarakat kami ajak berkeliling melihat fasilitas yang ada, kemudian diakhiri dengan pengajian sekaligus koordinasi masyarakat setempat yang rutin dilakukan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah,” ujar Harun.
Ia menambahkan, RS AR Fachruddin UMS siap melayani masyarakat selama 24 jam dan dapat dimanfaatkan sebagai upaya preventif dalam menjaga kesehatan.
“Silakan rumah sakit ini digunakan untuk mengecek dan menjaga kesehatan. Layanan kesehatan masyarakat di Solo Raya kami pastikan terjamin karena rumah sakit ini sudah beroperasi 24 jam,” tambahnya.
Salah satu warga Baturan, Drs. Suyono, mengaku terkesan dengan fasilitas yang dimiliki RS AR Fachruddin UMS. Menurutnya, rumah sakit ini menawarkan kenyamanan yang baik dan berpotensi memberikan pelayanan kesehatan optimal.
“Kesan saya luar biasa. Insyaallah bisa memberikan pelayanan yang baik dan tempatnya juga memberikan kenyamanan,” ungkap Suyono yang juga Ketua PRM Baturan.

Kegiatan pengenalan rumah sakit ini juga diisi dengan kultum yang disampaikan oleh Drs. Chairudin, S.T. Dalam tausiyahnya, ia mengajak jamaah untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT, termasuk keberadaan fasilitas kesehatan dan ibadah yang representatif.
Ia menekankan pentingnya sikap sabar, ridha, dan berbaik sangka kepada Allah SWT dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. Menurutnya, musibah tidak selalu menjadi tanda murka Allah, melainkan bentuk kasih sayang serta sarana peningkatan derajat keimanan.
Kontributor: (Fika/Humas)
Editor: Al-Afasy



