Refleksi dalam Berbangsa dan Bernegara
Refleksi dalam Berbangsa dan Bernegara
Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)
PWMJATENG.COM – “Sebuah bangsa dan rakyatnya harus memahami, menghayati, dan mengamalkan: agama yang dianut, ideologi, undang-undang negara, serta budaya yang luhur.”
Setiap individu dan bangsa memiliki tanggung jawab untuk memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai fundamental yang menjadi dasar kehidupan bernegara. Nilai-nilai tersebut meliputi agama, ideologi, konstitusi, dan budaya yang luhur. Kombinasi dari keempat elemen ini menjadi pondasi kuat dalam membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera.
Pesan Al-Qur’an tentang Keadilan dan Kebajikan
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
(QS. An-Nahl: 90)
Ayat ini menegaskan pentingnya keadilan dan kebaikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Allah SWT memerintahkan manusia untuk senantiasa berlaku adil, berbuat baik, serta menjauhi perbuatan keji dan permusuhan. Khususnya bagi para pemimpin, pesan ini menjadi pedoman dalam menjalankan amanah untuk mengelola dan memajukan bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika.
Pilar-Pilar Penting dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Untuk mencapai tujuan berbangsa yang ideal, terdapat empat pilar utama yang harus dijunjung tinggi dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Agama sebagai Pedoman Hidup
Agama memainkan peran vital dalam membentuk karakter dan moral individu serta masyarakat. Sebagai sumber nilai dan norma, agama mengajarkan manusia tentang kebaikan, keadilan, dan kemanusiaan. Dengan menjadikan ajaran agama sebagai pedoman, bangsa dapat membangun tatanan sosial yang harmonis dan beretika, serta mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
2. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Landasan Konstitusional
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan konstitusi yang mengatur seluruh aspek kehidupan bernegara Indonesia. UUD 1945 menetapkan dasar-dasar ideologi, sistem pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara, serta prinsip-prinsip keadilan sosial. Dengan mematuhi dan menerapkan UUD 1945 secara konsisten, pemerintah dan rakyat dapat bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita bangsa sesuai dengan amanat para pendiri negara.
Baca juga, Zakiyuddin Baidhawy: Jangan Ciderai Demokrasi, Bangsa dan Negara Ini Butuh Kenegarawanan DPR
3. Pancasila sebagai Ideologi dan Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila, dengan lima silanya, menjadi ideologi dan pandangan hidup yang menyatukan keberagaman Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya mencerminkan kearifan lokal dan aspirasi nasional yang mengedepankan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Peran tokoh-tokoh Muslim dan kader Muhammadiyah dalam perumusan Pancasila menegaskan bahwa nilai-nilai tersebut selaras dengan ajaran agama dan budaya bangsa. Implementasi Pancasila secara nyata dalam kehidupan sehari-hari akan memperkuat identitas nasional dan kohesi sosial.
4. Budaya Luhur sebagai Identitas Bangsa Timur
Budaya merupakan warisan leluhur yang mencerminkan identitas dan karakter suatu bangsa. Indonesia, sebagai bangsa Timur, memiliki kekayaan budaya yang beragam dan luhur, seperti gotong royong, ramah tamah, kesatria, dan penghargaan terhadap alam. Mempertahankan dan mengembangkan budaya ini penting untuk menjaga jati diri bangsa di tengah arus globalisasi yang kerap menggerus nilai-nilai tradisional. Dengan melestarikan budaya luhur, bangsa Indonesia dapat menunjukkan eksistensi dan kontribusinya dalam kancah internasional.
Meski telah memiliki dasar-dasar yang kuat, bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang ke-79 tahun ini. Persoalan seperti ketimpangan sosial, degradasi moral, dan konflik kepentingan masih menghantui perjalanan bangsa. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kolektif dan upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat untuk kembali ke jalur yang sesuai dengan nilai-nilai dasar bangsa.
Para pemimpin di semua tingkatan harus menjadi teladan dalam mengamalkan ajaran agama, menaati konstitusi, menghidupkan nilai-nilai Pancasila, dan melestarikan budaya luhur. Demikian pula, rakyat harus aktif berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dengan sikap yang beradab, beretika, dan bertanggung jawab.
Membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera bukanlah tugas yang mudah, namun dengan berpegang teguh pada agama, konstitusi, ideologi Pancasila, dan budaya luhur, Indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan yang ada. Kerja sama dan komitmen dari seluruh lapisan masyarakat diperlukan untuk membawa “perahu” bangsa ini berlayar menuju tujuan yang diharapkan. Semoga refleksi ini dapat menjadi pengingat dan motivasi bagi kita semua untuk terus berkontribusi positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Editor : M Taufiq Ulinuha